Siregar, Zafri Zaldi (2018) KONFLIK ETNIK DI TANJUNG BALAI DALAM TINJAUAN ANTROPOLOGI. Masters thesis, UNIMED.
1. NIM. 8156152021 COVER.pdf - Published Version
Download (126kB) | Preview
2. NIM. 8156152021 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (481kB) | Preview
3. NIM. 8156152021 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (64kB) | Preview
4. NIM. 8156152021 PREFACE.pdf - Published Version
Download (137kB) | Preview
5. NIM. 8156152021 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (131kB) | Preview
6. NIM. 8156152021 TABLES.pdf - Published Version
Download (100kB) | Preview
7. NIM. 8156152021 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (103kB) | Preview
8. NIM. 8156152021 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (522kB) | Preview
12. NIM. 8156152021 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (168kB) | Preview
13. NIM. 8156152021 BIBLIOGRAPHY.docx.pdf - Published Version
Download (317kB) | Preview
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyebab dan proses terjadinya konflik etnik, dampak terjadinya konflik dan solusi dari pemerintah di Tanjung Balai. Disain Penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Informan dipilih secara purposive sampling yakni mereka yang terlibat dan mengetahui terkait obyek penelitian, seperti pengurus masjid Al-Maksum di Jalan Karya, pengusaha etnik minoritas Tionghoa, serta buruh lokal yang bekerja pada etnik minoritas Tionghoa. Data dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan etnografis yakni analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema. Hasil penelitian diketahui bahwa penyebab terjadinya konflik etnik di Tanjung Balai yakni kesejangan sosial dan ekonomi antara etnik mayoritas-minoritas serta sentimen keagamaan. Proses terjadinya konflik etnik Tanjung Balai berawal dari konflik simbolis pembangunan Patung Budha, pendirian Vihara dan Kelenteng yang dipandang mengkooptasi identitas kultural etnik mayoritas dan simbol keislaman yang kemudian berujung pada pembakaran Vihara, Kelenteng, Yayasan Sosial dan Balai Pengobatan milik etnik minoritas Tionghoa. Dampak konflik terjadi secara fisik dan non fisik (dampak sosial-ekonomi, dan psikologi), Solusi penanganan konflik ini berdasarkan keputusan bersama untuk pemindahan Patung Budha kelantai dua, penguatan ekonomi melalui usaha kecil dan menengah, dan peningkatan keahlian etnik mayoritas di Tanjung Balai.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konflik di Tanjung Balai merupakan konflik horizontal yang melibatkan antara etnik mayoritas dengan etnik minoritas Tionghoa di Tanjung Balai yang disebabkan berbagai macam persoalan dan berakibat pada pembakaran dan pengrusakan Vihara, Kelenteng, Yayasan Sosial milik etnik minoritas Tionghoa dan Balai Pengobatan
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | 303.6 Sir k |
Keywords: | Kelompok Etnis, Konflik Etnis, Masyarakat, Perselisihan Sosial |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN301 Ethnology. Social and cultural anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN478 Social organization G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN537 Ethnic groups and races |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Antropologi Sosial |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 28 Apr 2018 03:01 |
Last Modified: | 28 Apr 2018 03:01 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/30194 |