ANALISIS DAMPAK SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PEREKONOMIAN SUMATERA UTARA

Mekanisme dampak langsung dan tidak langsung perkembangan maupun kemunduran suatu sektor terhadap perekonomian secara keseluruhan disebabkan oleh karena terdapatnya saling keterkaitan di antara sektor-sektor kegiatan ekonomi. Pembangunan sektor kehutanan pada awalnya akan mempengaruhi pertumbuhan sektor kehutanan itu sendiri, dimana akan tercipta peningkatan output, pendapatan dan lapangan kerja bagi masyarakat. Selanjutnya secara tidak langsung melalui keterkaitan antar sektor akan mempengaruhi pertumbuhan sektor-sektor kegiatan ekonomi lainnya, seperti industri berbasis kehutanan maupun industri¬industri yang menyediakan input bagi sektor kehutanan secara luas.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keterkaitan kebelakang dan ke depan (Backward and forward linkage) sektor kehutanan dengan sektor ekonomi lainnya di Sumatera Utara dan untuk mengetahui dampak sektor kehutanan terhadap perekonomian Sumatera Utara. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam menyusun strategi pengembangan sektor kehutanan di Sumatera Utara sehingga tersinergi antar sektor-sektor terkait dalam mendukung pencapaian program pembangunan Kehutanan.Data yang digunakan adalah data sekunder, terutama dari tabel Input Output Sumatera Utara tahun 2003 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat sebagai dasar untuk• memperoleh data Input-Output Provinsi Sumatera Utara Atas dasar Harga Produsen yang diupdating dengan Metode RAS.Dari penelitian diperoleh hasil bahwa peranan sektor kehutanan dalam perekonomian Sumatera Utara dalam pembentukan struktur perekonomian meliputi struktur input (3,22%), struktur nilai tambah (10,57%), struktur output (7,83%), struktur permintaan antara (19,25%), struktur permintaan akhir (1,02%), alokasi Output(7,1%), indeks keterkaitan ke depan (1,0505), alokasi input (0,7%), indeks keterkaitan ke belakang (0,8690). Sektor yang memiliki derajat kepekaan tinggi adalah Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan dan Sektor Kehutanan Sektor yang memiliki daya penyebaran tinggi adalah Sektor Bangunan Konstruksi, Sektor Listrik, Gas, Air Minum, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Angkutan dan Komunikasi. Sedangkan untuk Sektor Kehutanan diklasifikasikan sebagai sektor dengan daya penyebaran rendah. Dari pengelompokan sektor-sektor ekonomi diketahui bahwa sektor kehutanan termasuk alam Prioritas II karena mempunyai nilai indeks derajat kepekaan diatas 1 dan nilai indeks daya penyebaran kurang dari 1. Dampak lain yang diketahui adalah pengganda output (1,23214), pengganda tenaga kerja (0,08561).Dalam tesis ini penulis menyarankan agar kebijakan perekonomian Sumatera Utara difokuskan kepada pembangunan yang saling bersinergi antar sektor-sektor ekonomi dengan memperhatikan faktor daya penyebaran dan derajat kepekaan yang dimiliki sektor dansebagai penghasil input, sektor kehutanan perlu didorong pengembangannnya untukmemastikan ketersediaan kebutuhan input sektor-sektor hilir dalam perekonomian Sumatera Utara.