ANALISIS KESESUAIAN LAHAN TAMBAK GARAM DI DESA LANCANG PARU KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lahan tambak terlantar untuk dijadikan lahan tambak garam dilihat dari faktor fisik yaitu curah hujan, tekstur tanah, kelerengan lahan, jarak dari garis pantai dan jarak dari sungai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan tambak terlantar di Desa Lancang Paru seluas 11,80 Ha, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah lahan tambak terlantar di Dusun Lapangan seluas 1,83 ha dan Dusun Aroma seluas 0,80 ha. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik studi dokumenter dan teknik pengukuran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deksriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan di Dusun Lapangan dan Dusun Aroma pada tahun 2015 memiliki ketebalan 2.027 mm/tahun dan pada tahun 2016 memiliki ketebalan 1.659 mm/tahun, curah hujan tersebut termasuk kategori N (tidak sesuai). Tekstur tanah di Dusun Lapangan dan Dusun Aroma adalah pasir dan termasuk kategori N (tidak sesuai). Kelerengan lahan di Dusun Lapangan dan Dusun Aroma adalah datar dan termasuk kategori S1 (Sesuai). Jarak dari garis pantai di Dusun Lapangan adalah 496 m, termasuk kategori sesuai, sedangkan jarak dari garis pantai di Dusun Aroma adalah 67 m,termasuk kategori N (tidak sesuai). Jarak dari sungai di Dusun Lapangan adalah 1.355 m, sedangkan jarak dari sungai di Dusun Aroma adalah 1.878 m kedua jarak di Kedua sampel termasuk kategori sesuai marjinal (S3). Lahan tambak terlantar di Desa Lancang Paru termasuk kategori lahan tidak sesuai (N) untuk dijadikan lahan tambak garam dengan menggunakan metode jemur, namun sesuai untuk dijadikan tambak garam dengan metode rebus