ANALISIS SEMIOTIK PANTUN PADA UPACARA PERNIKAHAN MASYARAKAT MELAYU DI KOTA BINJAI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dan makna yang terkandung di dalam bahasa pantun yang digunakan dalam upacara masyarakat Melayu. Penelitian ini juga memberikan informasi dan gambaran tentang adanya hubungan semiotik dengan bahasa pantun, dan dapat membantu pembuat pantun dalam meningkatkan pemahaman dan kreativitas melalui teks bahasa dan tanda-tanda bahasa yang digunakan terhadap pantun Melayu. Sumber data pada penelitian ini adalah pantun yang digunakan pada upacara pernikahan masyarakat Melayu dan sumber data yang diperoleh dari telangkai pantun dan salah satu masyarakat Melayu di Kota Binjai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan obersvasi yang menggunnakan alat bantu seperti kamera dan DVD pernikahan Melayu dan wawancara.
Hasil penelitian yang didapat yaitu, pantun terdiri dari sajak empat baris (kuatren), tiap baris atas 2-3 suku kata yang saling bersajak silang satu sala lainnya (a/b/a/b). penggunaan pantun pada acara pernikahan masyarakat Melayu dalam acara berpantun selalu diiringin dengan pertanda-tanda yang terkait dengan semiotik serta memiliki makna denotasi dan konotasi. Disetiap makna yang terkandung di dalam bahasa pantun memiliki arti atau makna yaitu untuk mendidik, meluahkan rasa kasih sayang , rindu, menyampaikan rasa penghargaan atau terima kasih, adat istiadat, sindiran, hiburan dan mengandung nilai-nilai moral yang disampaikan dengan cara menarik.