KARAKTERISTIK PEMUKIM PINGGIRAN REL KERETA API DI KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik pemukim pinggiran rel kereta api dilihat dari demografi yaitu biologis (umur dan jenis kelamin), sosial (pendidikan dan status perkawinan), dan ekonomi (jenis pekerjaan dan pendapatan) di Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar. (2) faktor yang mendorong pemukim untuk mendirikan bangunan di pinggiran rel kereta api di Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar
Penelitian ini dilaksanakan di pinggiran rel kereta api di Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemukim pinggiran rel kereta api di Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar yang terdiri dari 2 kelurahan yang dilintasi jalur kereta api dengan jumlah populasi sebesar 245 kepala keluarga dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini diambil 30% dari tiap kelurahan yang dilintasi rel kereta api dengan total yaitu 74 kepala keluarga. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik komunikasi langsung dan teknik analisis data deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Umur kepala keluarga yaitu umur 50-54 tahun sebanyak (17,6%) dan angka beban ketergantungan hidup adalah 39%. Kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap keluarga yang dilihat berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak (89,2%). Pendidikan kepala keluarga hanya menamatkan sampai tingkat SMA/ Sederajat sebanyak (52,7%). Status perkawinan kepala keluarga telah menikah sebanyak (87,8%). Jenis pekerjaan kepala keluarga bekerja sebagai pedagang sebanyak (29,7%). Pendapatan kepala keluarga termasuk kategori rendah yaitu kurang dari Rp.1.499.000 juta/bulan sebanyak (50%). (2) Faktor yang menyebabkan pemukim pinggiran rel kereta api memilih untuk tinggal dipinggiran rel kereta api karena faktor ekonomi sebanyak (37,8%). Lama tinggal menetap pemukim pinggiran rel kereta api sebanyak (32,4%) telah tinggal 0-5 tahun. Status kepemilikan rumah pemukim pinggiran rel kereta api sebagian besar telah menjadi milik sendiri sebanyak (67,6%) namun tanah tempat mereka mendirikan bangunan merupakan milik PT. Kereta Api