PENGARUH SISTEM MULTI PARTAI PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL TERHADAP STABILITAS POLITIK DI INDONESIA 1950-1959

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem multi partai yang diberlakukan pada masa Demokrasi Liberal tahun 1950-1959 terhadap stabilitas politik di Indonesia, dimana setelah dibubarkannya RIS sejak tahun 1950 RI melaksanakan Demokrasi Parlementer-Liberal. Dan pada tahun ini partai-partai politik berkembang sangat pesat dan mempengaruhi sistem pemerintahan Indonesia. Untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (librarry research) dengan mencari berbagai sumber buku yang berhubungan dengan pembahasan sistem multi partai dan demokrasi liberal serta stabilitas politik di Indonesia pada tahun 1950-1959. Dari hasil penelitian yang diketahui bahwa sistem multi partai yang ada pada masa demokrasi liberal tahun 1950-1959 berpengaruh terhadap stabilitas politik di Indonesia pada masa tersebut, ditandai dengan sering bergantinya kabinet pada masa tersebut, dimana partai-partai politik pada masa itu saling berebut pengaruh dan mementingkan kepentingan partainya masing-masing dengan mengesampingkan kebutuhan negara. Untuk menembus jalan buntu itu Presiden Soekarno mengusulkan suatu gagasan. Pada tanggal 21 Februari 1957, dihadapan para pemimpin partai dan tokoh masyarakat di Jakarta, Presiden Soekarno mengemukakan gagasannya yang kemudian dikenal sebagai Konsepsi Presiden, yang berkisar pada kabinet yang dinamakannya Kabinet Gotong-Royong dan dewan yang dinamakannya Dewan Nasional dibawah pimpinannya
Kata