ANALISIS KESULITAN MAHASISWA BIOLOGI DALAM MEMPELAJARI KULTUR JARINGAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar mahasiswa pada materi kultur jaringan di Universitas Negeri Medan dari aspek kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom, indikator pembelajaran dan faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu field research. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa S1 reguler yang sedang melaksankan mata kuliah Kultur Jaringan di Program Pendidikan Biologi S1 Universitas Negeri Medan dengan jumlah 228 mahasiswa. Sampel diambil secara purposive sampling yaitu tiga kelas dengan jumlah 127 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar mahasiswa pada materi kultur jaringan dan angket kesulitan belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kesulitan belajar mahasiswa pada tingkat pengetahuan (C-1) yaitu sebesar 30,42%, tingkat pemahaman (C2) yaitu sebesar 60,02%, tingkat penerapan (C3) sebesar 60,64% , tingkat analisis (C4) sebesar 59,73% ,tingkat evaluasi (C5) sebesar 58,91% , dan tingkat kreasi (C6) sebesar 61,38%. Sedangkan persentase kesulitan-kesulitan belajar mahasiswa dari aspek indikator totipotensi sel (indikator ke-1) sebesar 48,43% , indikator menggambarkan laboratorium kultur jaringan (indikator ke-2) sebesar 69,24%, indikator menuliskan alat-alat yang digunakan pada kultur jaringan (indikator ke-3) sebesar 72,63% , indikator sterilisasi alat dan eksplan (indikator ke-4) sebesar 69,09% , indikator media dan fungsinya (indikator ke-5) sebesar 36,22% , indikator identifikasi media (indikator ke-6) sebesar 47,18% , indikator peranan zat pengatur tumbuh (indikator ke-7) sebesar 67,40% , indikator kriteria eksplan (indikator ke-8) sebesar 35,43% , indikator prosedur sterilisasi eksplan (indikator ke-9) sebesar 52,17%, indikator kaitan kultur sel dengan kalus (indikator ke-10) sebesar 25,20%, indikator keuntungan kultur haploid (indikator ke-11) sebesar 55,12%, indikator langkah-langkah kultur protoplas (indikator ke-12) sebesar 52,95% , indikator alasan dilakukan kultur jaringan (indikator ke-13) sebesar 60,63% , indikator peranan induksi variasi somaklonal (indikator ke-14) sebesar 49,21%, indikator keuntungan metabolit sekunder (indikator ke-15) sebesar 62,40%, indikator pelestarian plasma nutfah (indikator ke-16) sebesar 53,54% di masukkan ke dalam kesulitan sedang, dan pada indikator aklimatisasi (indikator ke-17) sebesar 39,96% . Faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa yang berkonstribusi pada materi kultur jaringan yaitu faktor psikologi, minat, motivasi, Metode pengajaran, media pengajaran, sumber/ buku yang digunakan dalam pembelajaran, pengalaman dan pengaruh teman serta peranan orang tua.