ANALISIS ALOKASI PINJAMAN ATAU KREDIT SEKTOR PERBANKAN PROPINSI SUMATERA UTARA

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penentu alokasi pinjaman atau kredit sektoral perbankan di Provinsi Sumatera Utara. Model yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor penentu alokasi pinjaman atau kredit sektoral perbankan adalah model panel. Model ini digunakan untuk menganalisis elastisitas tingkat bunga pinjaman atau kredit, tingkat bunga simpanan atau deposito, intensitas persaingan atau jumlah kantor bank, Produk Domestik Regional Bruto nominal sektoral dan Produk Domestik Regional Bruto nominal terhadap alokasi pinjaman atau kredit sektoral perbankan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia Medan dan Biro Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan adalah model efek tetap [FEM] dengan koefisien khusus seksi silang PDRB nominal.FEM dengan koefisien khusus seksi silang PDRB nominal menghasilkan elastisitas tingkat bunga pinjaman atau kredit, tingkat bungs simpanan atau deposito, intensitas persaingan atau jumlah kantor bank terhadap pinjaman atau kredit sektoral perbankan bersifat inelastis negatip. Indikator elastisitas intensitas persaingan atau jumlah kantor bank mengimplikasikan struktur persaingan bank adalah persaingan monopolistik, sedangkan indikator elastisitas tingkat bunga pinjaman atau kredit, tingkat bunga simpanan atau deposito dan intensitas persaingan atau jumlah kantor bank mengimplikasikan bahwa pihak perbankan kurang dominan dalam usaha peningkatan pinjaman atau kredit di Provinsi Sumatera Utara. Elastisitas Produk Domestik Regional Bruto nominal masing¬masing sektor ekonomi terhadap alokasi pinjaman atau kredit perbankan masing-masing sektor ekonomi di Provinsi Sumatera Utara adalah inelastis positip.Efek tetap alokasi pinjaman atau kredit perbankan pada sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih adalah relatif tinggi, akan tetapi PDRB nominal bersifat inelastis positip terhadap alokasi pinjaman atau !credit sektoral perbankan. Efek tetap alokasi pinjaman atau kredit perbankan pada sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa adalah relatif rendah, akan tetapi PDRB nominal bersifat elastis positip terhadap alokasi pinjaman atau kredit sektoral perbankan.Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah sangat efektif untuk meningkatkan alokasi pinjaman atau kredit sektoral perbankan pada lima sektor perekonomian daerah, yaitu sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa. Sebaliknya peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah kurang efektif untuk meningkatkan alokasi pinjaman atau kredit sektoral perbankan pada empat sektor perekonomian daerah, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih. Sektor ekonomi paling agresif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah adalah sektor bangunan, diikuti sektor sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa, sektor pertanian, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor industri pengolahan.