PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SERTA SIKAP ILMIAH SISWA PADA MATERI EKOLOGI

Materi Ekologi di Kelas X SMA Negeri 1 Kuala. Tesis. Program Pscasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap: (1) kemampuan berpikir tingkat tinggi; (2) keterampilan proses sains; (3) sikap ilmiah siswa di kelas X SMA Negeri 1 Kuala. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas yang ditentukan secara cluster random sampling. Kelas X-2 dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning, kelas X-4 dibelajarkan dengan model Guide Discovery, dan kelas X-1 (kontrol) dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian menggunakan instrumen tes hasil kemampuan berpikir tingkat tinggi, instrumen keterampilan proses sains dengan menggunakan tes essay, dan instrumen tes sikap ilmiah siswa dengan menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan Analisis Kovariat (Anacova) pada taraf signifikan α = 0,05 dengan bantuan SPSS 22,0. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa (F= 4,371; P= 0,039). Hasil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (86,55 ± 4,0) signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan model Guided Discovery (83,83 ± 3,3), maupun model konvensional (80,61 ± 3,3); (2) ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap keterampilan proses sains (F= 6,106; P= 0,015). Keterampilan proses sains yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (85,50 ± 4,2) signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan model Guided Discovery (83,31 ± 4,4), maupun model konvensional (81,26 ± 3,1); (3) ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa (F= 6,299; P= 0,014). Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (83,26 ± 3,2) signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan model Guided Discovery (82,97 ± 2,6); maupun model konvensional (80,82 ± 2,4). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi ekologi dalam upaya meningkatkan hasil kemampuan berpikir tingkat tinggi, keterampilan proses sains, dan sikap ilmiah siswa