PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAGING AYAM PADA SUHU RUANG DAN REFRIGERATOR TERHADAP ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI DAN ADANYA BAKTERI SALMONELLA SP

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya cemaran bakteri sebagai indikator kelayakan konsumsi pada daging ayam. Penelitian ini menggunakan 100 gr sampel daging ayam berasal dari salah satu pasar tradisional di Medan. Setiap sampel ditanam pada media Nutrient Agar dan Salmonella Shigella Agar. Jika tumbuh koloni pada media SSA yang tampak cembung dan berwarna kuning bening, dilanjutkan dengan uji biokimia meliputi media Triple Sugar Iron Agar dan Simmons Citrate Agar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penyimpanan daging ayam pada suhu ruang selama 9 jam dan 12 jam di atas batas maksimum SNI (di atas 1 x 106), yaitu 173 x 104 dan 354 x 104. Hasil analisis sidik ragam sampel daging ayam yang disimpan pada suhu ruang menunjukkan nilai Fhitung (101,356) > Ftabel (2,866), maka lama penyimpanan daging ayam pada suhu ruang berpengaruh nyata terhadap angka lempeng total bakteri. Hasil analisis sidik ragam sampel daging ayam yang disimpan pada suhu refrigerator menunjukkan nilai Fhitung (21,443) > Ftabel (2,866), maka lama penyimpanan daging ayam pada suhu refrigerator berpengaruh nyata terhadap angka lempeng total bakteri. Berdasarkan hasil uji lanjut menggunakan uji BNT diperoleh bahwa lama penyimpanan daging ayam pada suhu ruang berpengaruh sangat nyata antar perlakuan selama 0 jam dan 3 jam penyimpanan terhadap angka lempeng total bakteri. Sedangkan pada suhu refrigerator berpengaruh sangat nyata antar perlakuan selama 9 jam dan 12 jam penyimpanan terhadap angka lempeng total bakteri. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat 2 sampel dari 10 sampel yang diuji positif tercemar bakteri Salmonella sp. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas daging ayam yang telah disimpan lebih dari 9 jam pada suhu ruang tidak memenuhi standar berdasarkan Standar Nasional Indonesia.