HUKUM ADAT BATAK TOBA SEBAGAI BAGIAN DARI RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PERKELAHIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA (STUDI KASUS MASYARAKAT DESA PANGALOAN KECAMATAN NAINGGOLAN KABUPATEN SAMOSIR)

Eric Crymond Lumbanraja, NIM: 3133111017,HUKUM ADAT BATAK TOBA SEBAGAI BAGIAN DARI RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENYELESAIAN KASUS TINDAK PIDANA PERKELAHIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA (Studi Kasus Masyarakat Desa Pangaloan, Kec. Nainggolan, Kab. Samosir) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran hukum adat batak toba sebagai bagian dari restorative justice dalam menyelesaikan kasus tindak pidana perkelahian yang dilakukan oleh masyarakat desa Pangaloan Kecamatan Nainggolan Kabupaten Samosir. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan penyelesaian kasus tindak pidana perkelahian dalam kategori ringan dengan menggunakan hukum adat batak toba di lingkup masyarakat Desa Pangaloan Kecamatan Nainggolan Kabupaten Samosir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, adapun teknik yang digunakan adalah obsevasi, dan wawancara. Sumber data yang digunakan ada dua jenis yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh melalui informan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dan dipandu dengan pertanyaan sesuai dengan fokus penelitian, sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara seperti buku pedoman. Populasi peneliatian ini adalah masyarakat desa Pangaloan Kecamatan Nainggolan Kabupaten Samosir yang terdiri dari 3 dusun dengan rincian dusun I sebanyak 84 kk, dusun II sebanyak 52 kk, dusun III sebanyak 78 kk. Sementara sampel yang digunakan peneliti adalah Kepala Desa Pangaloan beserta dengan 6 orang penatua adat yang berdomisili di Desa Pangaloan. Sampel ditentukan berdasarkan pengalaman dalam menyelesaikan kasus tindak pidana perkelahian secara hukum adat Batak Toba di Desa Pangaloan.