PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS (RM) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 2 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan resource based learning dengan pendekatan realistic mathematics pada materi sistem persamaan linear dua varibel di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 2 Medan Tahun Ajaran 2017/2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 2 Medan terdiri dari 3 kelas. Dari 3 kelas dipilih 2 kelas secara acak yaitu kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen I dengan
pendekatan RBL dan kelas VIII-C sebagai kelas eksperimen II dengan pendekatan penelitian eksperimen semu. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang telah divalidasi dalam bentuk uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil penelitian yang diberikan perlakuan yang berbeda, rata-rata dari kelas eksperimen I dengan pendekatan RBL
dan kelas eksperimen II dengan pendekatan RM diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 52,7 dan post-test sebesar 78,75 kelas eksperimen I sedangkan nilai ratarata pretest kelas eksperimen II sebesar 47,08 dan post-test sebesar 72,17. Dari hasil uji normalitas diperoleh bahwa kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan Lhitung di kelas eksperimen I (RBL) pada pretest adalah 0,1253 dan post-test sebesar 0,1268 dan di kelas eksperimen II (RM) pada pretest adalah 0,1204 dan pada post-test ialah 0,1315 karena Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,161) maka kedua data berdistribusi normal. Selain itu, dari hasil uji homogenitas pada pretest diperoleh Fhitung adalah 1,3818 dan pada post-test diperoleh 1,2041 lebih kecil dari Ftabel (1,858) yang berarti bahwa kedua data memiliki varians yang sama. Setelah diketahui bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung pada pretest adalah 2,164 dan pada posttest adalah 2,099 lebih besar daripada ttabel (1,671) yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan resource based learning berbeda dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan realistic mathematics pada materi SPLDV dikelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 2 Medan.