AMI RIANA (2017) SIMULASI PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK PADA COMPLETE GRAPH DENGAN MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION ALGORITHM. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 4132230001 COVER.pdf - Published Version
Download (118kB) | Preview
2. NIM. 4132230001 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (234kB) | Preview
3. NIM. 4132230001 Abstrak.pdf - Published Version
Download (198kB) | Preview
4. NIM. 4132230001 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (155kB) | Preview
5. NIM. 4132230001 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (148kB) | Preview
6. NIM. 4132230001 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (140kB) | Preview
7. NIM. 4132230001 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (82kB) | Preview
9. NIM. 4132230001 BAB I.pdf - Published Version
Download (140kB) | Preview
8. NIM. 4132230001 DAFTAR LAMBANG.pdf - Published Version
Download (200kB) | Preview
13. NIM. 4132230001 BAB V.pdf - Published Version
Download (82kB) | Preview
14. NIM. 4132230001 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (127kB) | Preview
Abstract
Ant Colony Optimization Algorithm merupakan suatu metodologi yang dihasilkan berdasarkan pengamatan terhadap perilaku semut. Ant Colony Optimization Algorithm berfungsi untuk menemukan solusi dalam permasalahan pencarian lintasan terpendek dengan berdasarkan nilai probabilistik dan dengan bantuan semut buatan yang terdapat pada algoritma ini. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu program simulasi lintasan terpendek pada complete graph K20 . Data jarak pada simulasi ini ditentukan secara random dengan ketentuan nilai 0 − 100. Simulasi yang dilakukan adalah perhitungan algoritma menggunakan nilai parameter dengan kondisi pheromone awal yang berbeda-beda. Parameter pada Ant Colony Optimization Algorithm diatur dengan nilai alpha = 1, beta = 2, nilai kondisi pheromone awal = 0.0001 untuk simulasi pertama, nilai alpha = 1, beta = 2, kondisi pheromone awal = 1 untuk simulasi kedua, dan nilai alpha = 1, beta = 5, kondisi pheromone awal = 0.00000001 untuk simulasi ketiga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin besar nilai kondisi pheromone awal yang digunakan maka semakin besar pula nilai temporary yang dihasilkan. Meskipun dengan kondisi pheromone awal berbeda, namun lintasan terpendek yang didapatkan dengan data jarak yang digunakan pada penelitian ini adalah sama yaitu 15− 14− 1− 3− 20− 12− 16− 6− 18− 10− 9− 13− 11− 7− 8− 4− 2− 17− 5– 19 dengan panjang 613 (dalam km).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2018 MAT 022 |
Keywords: | Ant Colony Optimization Algorithm, Complete Graph, Simulasi, Lintasan Terpendek |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education Q Science > QA Mathematics > QA101 Elementary mathematics. Arithmetic |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika |
Depositing User: | Mr Aris Hadiana |
Date Deposited: | 25 Jan 2018 17:12 |
Last Modified: | 18 Feb 2019 04:51 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/28687 |