ANALISIS PERAN PEMUDA DALAM MENGEMBANGKAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemuda dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Tapanuli Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemuda yang berdomisili di kabupaten Tapanuli Tengah. Sampel dari penelitian ini adalah pemuda yang berdomisili di 3 kecamatan di kabupaten Tapanuli Tengah, yaitu kecamatan Pandan, kecamatan Sarudik, dan kecamatan Tapian Nauli dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang, sesuai dengan rumus Franck Lynch. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis Shift Share, untuk mengetahui peran pariwisata dalam pembangunan kabupaten Tapanuli Tengah dan metode analisis regresi berganda untuk mengetahui peran pemuda dalam pengembangan pariwisata di kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini mengambil data primer melalui kuisioner dan data sekunder dari instansi terkait, yaitu Dinas Pariwisata kabupaten Tapanuli Tengah, KNPI Tapanuli Tengah, Kantor Pemuda dan Olahraga dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah. Hasil penelitian Shift Share mempunyai nilai Proportional shift (P) sebesar 67,32 yang berarti bahwa sektor ini mempunyai pertumbuhan lebih cepat dibandingkan sektor lain di kabupaten Tapanuli Tengah dan mempunyai nilai Differential Shift (D) -8,68, yang berarti bahwa sektor pariwisata mempunyi daya saing yang menurun, karena pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan propinsi Sumatera Utara. Hasil analisis regresi berganda secara simultan tentang peran pemuda sebagai Agent of Change, Agent of Development, dan Agent of Modernization menghasilkan taraf signifikansi 0,00 atau lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa peran pemuda berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan pariwisata di kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan secara parsial diperoleh nilai peran pemuda sebagai Agent of Change (0,009), Agent of Development (0,000), lebih kecil dari 0,05, yang berarti kedua peran tersebut berpengaruh signifikan terhadap pengembangan pariwisata di kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan peran pemuda sebagai Agent of Modernization (0,502) lebih besar dari 0,05 yang berarti peran tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan pariwisata di kabupaten Tapanuli Tengah.