PENGGUNAAN MEDIA KARTU GAMBAR DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS

Pembelajaran bahasa Inggris di SD masih menjadi pelajaran muatan lokal dikarenakan banyak kalangan yang tidak menyetujui pembelajaran bahasa Inggris di level SD. Padahal bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan dalam pergaulan dunia. Oleh karena itu, bahasa Inggris harus tetap diperkenalkan dari sekolah dasar. Pelajaran bahasa Inggris dianggap sulit oleh siswa SD dikarenakan kata atau kalimat bahasa Inggris memiliki perbedaan antara tulisan, cara membaca dan artinya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Inggris pada anak SD yang efektif sebaiknya dimulai dari pengenalan kosa kata dari berbagai materi/tema sederhana dengan menggunakan media dan teknik yang sesuai dengan usia mereka. Kartu gambar adalah salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan pada pembelajaran bahasa Inggris khususnya untuk meningkatkan penguasaan kosa kata yang dipadukan dengan teknik pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) yang dapat meningkatkan kompetensi sosial anak SD. Misalnya, materi number (angka) 1-20 untuk siswa kelas II SD, bisa dilakukan dengan menggambarkan dan menuliskan lambang dan tulisan angka 1-20 pada karton yang diberi lapisan kertas origami berwarna-warni dengan ukuran tertentu (disesuaikan dengan ukuran kelas dan jumlah siswa di dalam kelas). Kartu-kartu ini dibagikan kepada siswa-siswa di dalam kelas yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama memegang kartu yang berisi lambang angka dan kelompok kedua memegang kartu yang berisi tulisan angka. Kemudian guru menyebut salah satu angka, dengan aturan bermain siswa yang memegang lambang dan tulisan angka tersebut saling mencari pasangannya, dan setelah bertemu pasangannya, mereka maju kedepan kelas untuk menunjukkan dan membacakannya. Selanjutnya guru menyebutkan angka yang lain secara acak. Dengan demikian anak didik akan terbiasa mengikuti pembelajaran secara aktif. Melalui permainan tersebut, anak akan berinteraksi dengan teman-teman dan berkomunikasi secara lisan untuk memahami suatu persoalan serta mampu memahami setiap petunjuk yang diberikan. Dalam hal ini indikator yang diambil guru akan tercapai.