PEJUANG POLITISI: ABDULLAH ETENG DALAM SEJARAH

Tulisan ini mengurai peran serta tokoh lokal dalam perjuangan kemerdekaan dan pejuang politisi di panggung Nasional yang dimulai awal abad 20 suatu era yang menunjukkan adanya perubahan secara signifikan dalam perjuangan melawan kolonial di Nusantara. Era bermunculan tokoh-tokoh pergerakan kebangsaan sehingga nuansa perjuangan menjadi variatif. Kemunculan tokoh-tokoh dapat diidentifikasi secara nasional maupun lokal. Tampilnya tokoh-tokoh lokal semakin memperkuat hipotesis bahwa perjuangan merebut kemerdekaan merupakan usaha bersama seluruh masyarakat Nusantar. Di Sumatera Utara muncul perjuangan merebut kemerdekaan secara fisik dan non fisik melalui pribadi-pribadi yang handal dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan politik non fisik melalui organisasi kemasyarakatan dan partai politik juga ditunjukkan putra-putra terbaik Sumatera Utara. Salah satu tokohnya adalah Abdullah Eteng, Putra seorang pejuang kemerdekaan yang bernama Eteng. Abdullah memulai karir sebagai ketua Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO) cabang Asahan diTanjung Balai, memimpin majalah Suara
Rakyat, Ketua KENKOKU TAI SHIN TAI (Gerakan Pembela Tanah Air) Asahan, Labuhan Batu 1944-1945. Beliau berjuang sampai Indonesia merdeka dan aktif menjadi Kepala Daerah/Bupati, Aktivis Partai Demokrasi Indonesia dan menjadi anggota DPR/MPR RI Periode 1977-1982.