PERBEDAAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PEMBELAJARAN TEAM ASSESTED INDIVIDUALIZATION DI KELAS VII SMP ISLAM AL-ULLUM TERPADU MEDAN

Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia, tanpa ada pendidikan maka manusia akan sulit berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya. Pada pembelajaran di kelas, ada siswa yang mampu menangkap materi dengan cepat ketika disampaikan oleh guru tetapi terdapat juga siswa yang sulit untuk menangkap materi pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini dipengaruhi dikarenakan rendahnya kemampuan penalaran siswa. Pada saat pembelajaran matematika di kelas, siswa cenderung mengerjakan latihan berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan model pembelajaran yang hanya berpusat pada teori dan pembelajaran di kelas, akibatnya motivasi belajar siswa untuk lebih mengerti dan menguasai materi matematika itu sendiri secara otomatis akan menurun. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu di SMP Islam Al-Ullum Terpadu Medan dan sebagai populasinya adalah seluruh siswa SMP dan mengambil 2 sampel kelas VII SMP Islam Al-Ullum Terpadu Medan secara acak dari 4 kelas yang ada. Data penelitian diperoleh melalui tes kemampuan penalaran matematis siswa pada pokok bahasan Perbandingan. Untuk melihat adanya perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning dan kemampuan penalaran matematis siswa melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization, digunakan uji-t pada = 0,05 setelah prasyarat pengujian terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assested Individualization. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization. Hal ini dilihat dari kemampuan penalaran matematis siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. (2)Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal matematika siswa. Hal ini menunjukkan, perbedaan kemampuan penalaran disebabkan oleh model pembelajaran bukan karena kemampuan awal matematika siswa. (3)Proses jawaban siswa yang diberikan pembelajaran model pembelajaran Problem Based Learning lebih banyak yang mampu daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization.