Sembiring, Dina Agustina Br (2017) STRATEGI PERANG TUANKU TAMBUSAI MELAWAN PENJAJAHAN BELANDA (1832-1838). Undergraduate thesis, UNIMED.
1.-NIM.-3133321040.-COVER.pdf - Published Version
Download (59kB) | Preview
2. NIM.-3133321040.-LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (256kB) | Preview
3.-NIM.-3133321040.-ABSTRACK.pdf - Published Version
Download (114kB) | Preview
4.-NIM.-3133321040.-PREFACE.pdf - Published Version
Download (292kB) | Preview
5.-NIM.-3133321040.-TABLE-OF-CONTENT.pdf - Published Version
Download (166kB) | Preview
6.-NIM.-3133321040.-TABLE.pdf - Published Version
Download (110kB) | Preview
7.-NIM.-3133321040.-CHAPTER-I.pdf - Published Version
Download (310kB) | Preview
11.-NIM.-3133321040.-CHAPTER-V.pdf - Published Version
Download (140kB) | Preview
12.-NIM.-3133321040.-BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (141kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (a) Mengetahui Latar Belakang Kehidupan Tuanku Tambusai (b) Mengetahui Penyebab Terjadinya Perang (c) Mengetahui Strategi Perang Tuanku Tambusai Melawan Penjajahan Belanda (1832-1838). Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian sejarah dengan metode penelitian kepustakaan (library research). Tuanku Tambusai memiliki nama kecil yaitu Muhammad Saleh, putera Imam Maulana Kadhi, seorang ulama yang berasal dari Rambah dan ibu yang bernama Munah. Perang Tuanku Tambusai terhadap Belanda diawali oleh pecahnya perang Paderi di Minangkabau. Tuanku Tambusai merupakan anggota dari gerakan Paderi yang pada akhirnya sebagai pejuang Paderi yang menentang masuknya penjajah Belanda. Strategi Tuanku Tambusai untuk melawan penjajahan Belanda adalah, Tuanku Tambusai menolak perundingan damai dengan Belanda, karena sekalipun Belanda ingin berdamai itu adalah hanya taktik atau akal akalan Belanda untuk mempermudah masuk ke wilayah yang ingin mereka jajah. Tuanku Tambusai melakukan dakwah dan kempanye anti Belanda dan banyak memiliki pasukan, beliau banyak mendapat pasukan yakni saat beliau mensyiarkan ajaran Islam serta beliau membuat beberapa kubu atau benteng yang dijadikannya sebagai tempat pertahanan saat perang. Kubu-kubu tersebut yakni, Kubu Talikemain, Kubu Baling-Baling, Kubu Gedung, Kubu Aur Duri atau Benteng Tujuh Lapis. Benteng Tujuh Lapis tersebut merupakan benteng pertahanan terakhir dan benteng yang sangat besar yang dibangun Tuanku Tambsuai beserta suruhannya. Akhir dari perlawanan Tuanku Tambusai saat penyerangan di benteng terakhir yaitu Aur Duri, Belanda berhasil memasuki benteng Tujuh Lapis dan Tuanku Tambusai berhasil menyelamatkan diri dari serangan Belanda melalui pintu rahasia benteng tersebut. Tuanku Tambusai menyebrangi sungai Batang Sosah dan berlayar ke Seremban Malaysia bersama keluarganya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2017 SJRH 067 |
Keywords: | Strategi; Tuanku tambusai; Penjajahan belanda |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) D History General and Old World > DJ Netherlands (Holland) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Mrs Siti Nurbaidah |
Date Deposited: | 15 Sep 2017 15:28 |
Last Modified: | 19 Sep 2017 01:49 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/26468 |