PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN PORSEA TERHADAP TUGU PRASASTI PERANG DUNIA II DI KECAMATAN PORSEA KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan latar belakang sejarah dan latar belakang pembangunan Tugu Prasasti Perang Dunia II yang berada di Kelurahan Pasar Porsea, Persepsi Masyarakat terhadap Tugu Prasasti Perang Dunia II, dan bagaimana Pelestarian Tugu Prasasti Perang Dunia II yang berada di Kelurahan Pasar Porsea. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif yang merupakan penelitian untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variable, dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Dalam mengungkap hasil dari penelitian maka dilakukan langsung berkomunikasi dengan sumber penelitian sehingga perlu pada peneliti menentukan Informan yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian di dapat langsung dari informasi dari Informan yang di analisis dan menarik kesimpulan atas informasi tersebut. Dari hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa Latar Belakang pembangunan Tugu Prasasti Perang Dunia II di Kelurahan Pasar Porsea karena dahulunya di daerah ini pernah terjadi Peristiwa Sejarah yaitu perang antara Belanda dengan Jepang pada masa Perang Dunia II berlangsung pada tahun 1942. Yang mengeluarkan gagasan dalam pembangunan adalah Bapak Prof. Dr Median Sirait dengan tujuan untuk mengenang peristiwa sejarah tersebut agar masyarakat mengetahui bagaimana pengaruh dari perang yang berlangsung di dalam kehidupan manusia. Persepsi Masyarakat Kelurahan Pasar Porsea yaitu dimana masyarakat mengapresiasi positive terhadap keberadaan Tugu Prasasti Perang Dunia II dan menganggap bangunan tersebut berguna dalam mengenang peristiwa sejarah di daerah Pasar Porsea, namun masyarakat Pasar Porsea merasa kecewa terhadap keadaan Tugu karena selalu kelihatan kumuh dan bersemak. Pelestarian Tugu Prasasti Perang Dunia II di Kelurahan Pasar Porsea tidak terprogram jelas karena ada salah paham dari beberapa pihak, dari Pemerintah Daerah Porsea menyatakan bahwa Tugu Prasasti Perang Dunia II tidak termasuk dalam Cagar Budaya Pemerintah Daerah Kecamatan Porsea sehingga dari pihak Pemerintah tidak memiliki program dalam pelestariannya, sedangkan dari pihak yang mengeluarkan gagasan pembangunan yaitu Yayasan T.P.Arjuna Laguboti menyatakan bahwa Tugu tersebut sudah diserahkan ke Pemerintahan Daerah agar dimasukkan menjadi Cagar Budaya daerah Kecamatan Porsea sehingga selama ini pihak yang mengeluarkan gagasan pembangunan tidak pernah melakukan pelestarian.