Marpaung, Gustiwati (2017) AKIBAT PERKAWINAN CAMPURAN (LAKI-LAKI MINANGKABAU DENGAN PEREMPUAN BATAK TOBA) TERHADAP MARGA DAN HAK ANAK DI KELURAHAN HUTATORUAN X KOMPLEKS MESJID KECAMATAN TARUTUNG TAPANULI UTARA. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM 3133322044 COVER.pdf - Published Version
Download (127kB) | Preview
2. NIM 3133322044 Approval Sheet.pdf - Published Version
Download (439kB) | Preview
3. NIM 3133322044 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (114kB) | Preview
4. NIM 3133322044 ACKNOWLEDMENT.pdf - Published Version
Download (266kB) | Preview
5. NIM 3133322044 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (168kB) | Preview
6. NIM 3133322044 TABLES.pdf - Published Version
Download (160kB) | Preview
7. NIM 3133322044 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (109kB) | Preview
8. NIM 3133322044 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (339kB) | Preview
12. NIM 3133322044 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (168kB) | Preview
13. NIM 3133322044 REFERENCE.pdf - Published Version
Download (139kB) | Preview
Abstract
Penelitian Akibat Perkawinan Campuran (Laki-Laki Minangkabau Dengan Perempuan Batak Toba) Terhadap Marga Dan Hak Anak di Kelurahan Hutatoruan X Kompleks Mesjidkecamatan Tarutung Tapanuli Utara bertujuan untuk mengetahui bagaimana marga anak hasil dari perkawinan campuran (laki-laki Minangkabau dengan perempuan Batak Toba), bagaimana hak anak dari perkawinan campuran (laki-laki Minangkabau dengan perempuan Batak Toba), serta bagaimana dampak yang diperoleh anak dari perkawinan (campuran laki-laki Minangkabau dengan perempuan Batak Toba). Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, wawancara dan studi pustaka. Penelitian ini di lakukan di Tarutung yang berlokus di Kelurahan Hutatoruan X Kompleks Mesjid kecamatan Tarutung Tapanuli Utara. Hasil penelitian yang di dapat oleh penulis ialah dalam pemilihan marga kepada anak, kelima pasangan informan lebih memilih marga anak mengikuti garis keturunan bapak karena tinggal atau menetap di daerah Batak atau bahkan sudah menjadi kesepakatan dari awal. Mengenai warisan, ada dua pasangan memilih mengikuti sistem patrilineal dan tiga pasangan informan lainnya lebih memilih sistem matrilineal. Dua pasangan yang mengikuti sistem patrilineal mengatakan bahwa warisan untuk anak-anaknya disejalankan dengan marga dari bapaknya dimana warisannya jatuh kepada anak laki-laki sedangkan tiga pasang lainnya memilih perempuan sebagai pewaris karena dari segi pewarisan mereka menganut budaya Minang. Kemudian dampak positif dan negatif yang diperoleh anak akibat dari perkawinan campuran (laki-laki Minangkabau dengan perempuan Batak Toba) yaitu dampak positifnya seperti dari studi kesehatan, ketika gen-gen yang berbeda dipertemukan maka akan terjadi sintesi mutualisme dalam pembentukan generasi unggul yang lebih kuat secara gen. Tidak hanya itu saja, anak-anak lebih mengenal berbagai etnis sehingga dalam keseharian cenderung lebih mudah bergaul dengan masyarakat atau pun dengan yang berbeda etnis dengannya. Dampak negatifnya yaitu anak tersebut cenderung hanya menguasai satu bahasa sehingga lebih memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang umum, oleh karena itu bahasa daerah kini semakin pudar
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2017 ANTRO 091 |
Keywords: | Marga, Patrilineal, Matrilineal |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN301 Ethnology. Social and cultural anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN357 Culture and cultural processes |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 16 Aug 2017 10:24 |
Last Modified: | 23 Aug 2017 07:29 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/25777 |