POLA MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI BERSTANDAR NASIONAL DI KABUPATEN DELI SERDANG

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola manajemen perpustakaan pada SMP Negeri Berstandar Nasional di Kabupaten Deli Serdang yang difokuskan pada deskripsi pereneanaan, pengorganisasian, pelaksanaan program (kinerja), pengawasan, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah petugas perpustakaan pada SMP Negeri Berstandar Nasional di Kabupaten Deli Serdang, Kepala Sekolah, siswa, dan informan lain yang berhubungan dengan perpustakaan sekolah tersebut. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan mereduksi data, menyajikan, dan menyimptflkannya. Untuk keabsahan data digunakan konsep kredibilitas, trasferabilitas, defendabilitas, dan konfirmabilitas.Hasil penelitian menunjukkan, perpustakaan pada SMP Negeri Berstandar Nasional di Kabupaten Deli Serdang memiliki gedung sendiri dan permanen, namun letak tidak strategis, luas dan jumlah kursi tidak mencukupi bila dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada Manajemen Perpustakaan pada SMP Negeri Berstandar Nasional Kabupaten Deli Serdang, perencanaarraya dikemukakan secara lisan clisusun oleh Ketua dan anggota dengan bimbingan Kepala Sekolah, mengutamakan penambahan koleksi, bangku dan diktat petugas. Pengorganisasian terdiri dari dua unsur yakni ketua dan anggota, sebagai ketua, ditunjuk guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaan (kinerja), menggunakan tiga jenis buku yakni buku induk, buku perninjaman, dan buku inventaris disertai sate kartu peminjaman merangkap sebagai kartu anggota, pelayanan cukup baik. Pengadaan buku bersurnber dari pemerintah., sedangkan pengawasan (controlling) dilakukan secara internal (ketua) dan eksternal (Kepala Sekolah).Kendala-kendala dalam Pengelolaan Perpustakaan pada SMP Negeri Berstandar Nasional di Kabupaten Deli Serdang ada dua jenis yakni yang bersifat fisk kekumgan buku terutarna buku bar aan nonpelajaran, kekurangan kursi, ruang kurang luas, jaringan listrik rusak, dan lokasi yang kurang strategis seta akses yang kurang baik. Sedangkan yang nonfisik yakni kurangnya pengetahuan pengelola tentang perpustakaan, kurangnya kesadaran guru akan arti pentingya perpustakaan seperti meminjam buku papustakaan enggan mengembalikan, dan kurangnya perhatian dari pihak atasan seperti kurangnya dana dan tidak adanya insentif khusus bagi petugas perpustakaan. Menghadapi berbagai masalah yang dihadapi ini, petugas hanya dapat bekerja sedaya mampu saja. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Kepala Sekolah kbususnya, pemerintah umumnya agar memberi perhatian yang lebitr serius kepada keberadaan perpustakaan di sekolah-sekolah mengingat perpustakaan sangat besar manfaatnya sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi warga sekolah apalagi bagi sekolah yang telah menyandang status Standar Nasional. Demikian juga para guru dan warga sekolah lainnya, hendaknya selalu proaktif terhadap kepentingan perpustakaan sekolah.