PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA INOVATIF DAN VIRTUAL LABORATORIUM MATERI SMA/MA KELAS XI SEMESTER GANJIL

Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk memperoleh penuntun praktikum kimia inovatif dan Virtual Laboratorium Materi SMA/MA Kelas XI Semester Ganjil yang valid dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah Research & Development (R&D) dengan tahapan Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation (ADDIE). Instrumen yang digunakan adalah angket kelayakan penuntun praktikum dari BSNP yang telah dimodifikasi, angket kelayakan virtual laboratorium, instrumen tes kognitif, dan lembar observasi keterampilan. Tingkat kelayakan penuntun praktikum dan virtual laboratorium divalidasi oleh validator ahli yang terdiri dari 2 orang Dosen Kimia dan 8 Guru mata pelajaran kimia. Dalam tahap implementasi penuntun praktikum inovatif, digunakan rancangan penelitian pretest-posttest control group design. Teknik analisis data menggunakan independent sample t-test dengan SPSS 20 for windows pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan penuntun praktikum inovatif diperoleh skor rata-rata 4,33 dengan kriteria sangat valid. Hal ini berarti penuntun praktikum inovatif dan virtual laboratorium layak digunakan. Uji coba diperoleh rata-rata nilai pretest, postest, dan keterampilan pada kelas eksperimen masing-masing sebesar 25,6; 81,1 ; 86,03 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 24,9 ; 71,9 ; 78,47. Berdasarkan analisis data hasil belajar aspek kognitif diperoleh bahwa nilai sig. > α (0,074 > 0,05), sedangkan analisis data hasil belajar aspek keterampilan diperoleh nilai sig. > α (0,074 > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: (1) Penuntun praktikum inovatif dan virtual laboratorium layak digunakan. (2) Pembelajaran menggunakan penuntun praktikum inovatif dan virtual laboratorium memberikan hasil belajar kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan penuntun praktikum di sekolah. (3) Pembelajaran menggunakan penuntun praktikum inovatif dan virtual laboratorium memberikan keterampilan lebih tinggi dibandingkan menggunakan penuntun praktikum di sekolah.