MENINGKATKAN KEMAMPPUAN BERBICARA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 104214 DELI TUA

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok memerankan tokoh drama melalui sebuah dialog percakapan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dengan menerapkan metode sosiodrama melalui pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 104214 Deli Tua
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 14214 Deli Tua. dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas VB SD Negeri 104214 Deli Tua yang berjumlah 38 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah tindakan sebagai meningkatkan kemampuan berbicara melalui metode sosiodrama pokok bahasan memerankan tokoh drama melalui dialog percakapan dengan menggunakan metode sosiodrama, peneliti menggunakan rancangan penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dengan model spiral. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi kemampuan awal peneliti bersama guru kelas 38 orang dari 26 orang siswa terdapat 5 siswa yang mampu berbicara dengan persentase (13,1%) dan 33 siswa yang belum mampu berbicara dengan persentase (86,9%), dengan nilai rata-rata kelas 23,68. Kemudian pada siklus I pertemuan I dengan menerapkan metode sosiodrama, terdapat 9 siswa yang mampu berbicara dengan persentase (23,6%) dan 29 siswa yang belum mampu berbicara dengan persentase (76,4%), dengan nilai rata-rata kelas 55,55. Selanjutnya pada siklus I pertemuan II terdapat 14 siswa yang mampu berbicara dengan persentase (36,9%) dan 24 siswa yang belum mampu berbicara dengan persentase (63,1%), dengan nilai rata-rata kelas 63,26. Kemudian pada siklus II pertemuan I, terdapat 26 siswa yang terampil berbicara dengan persentase (68,4%) dan 12 siswa yang belum terampil berbicara dengan persentase (31,6%), dengan nilai rata-rata kelas 74,55. Selanjutnya pada siklus II pertemuan II 38 siswa sudah mampu berbicara dengan persentase 100% dengan rata-rata nilai kelas 83,36. Dari hasil analisis siklus I dan siklus II, telah terjadi peningkatan kemampuan berbicara dengan nilai rata-rata kelas meningkat 27,81 dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi pokok memerankan tokoh drama melalui dialog percakapan di kelas V SD Negeri 101775 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017.