EVALUASI DAMPAK DIKLAT PEMBENTUKAN PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT TERAMPIL BALAI DIKLAT KEHUTANAN PEMATANG SIANTAR

Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan : (1) pemberdayaan alumni diktat pembentukan penyuluh kehutanan tingkat terampil sebagai penyuluh kehutanan, (2) penerapan pengetahuan dan ketrampilan hasil-hasil mengikuti diktat yang telah dilakukan oleh alumni diktat pembentukan penyuluh kehutanan tingkat terampil, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil-hasil penyuluhan kehutanan, (3) kemampuan alumni menerapkan pengetahuan dan ketrampilan hasil-hasil yang diperolehnya selama mengikut, mengikuti diktat, khususnya dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan hasil-hast penyuluhan kehutanan (4) relevansi program pembelajaran diktat pembentukan penyulub kehutanan tingkat terampil dengan tugas pokok alumni peserta diktat (tugas pokok penyuluh kehutanan).Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Lokasi penelitian adalah pada Dinas/Instatts Kehutanan Kabupaten/Kota diwilayah petayanan Balai Diktat Kehutanan Pematangsiantar, yang meliputi 4 Propinsi, yaitu : Propinsi Sumatera Utara, NAD, Sumatera Barat dan Propinsi Bengkulu. Populasilsubyek penelitian ini adalah alumni diktat pembentukan penyuluh kehutanar tingkat terampil Balai Diktat Kehutanan Pematangsiantar tahun 2006, sebanyak 21 oranp (seturuhnya dijadikan sebagai subyek penelitian). Metode yang digunakan untuk pengumputan data adalah angket, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan teknik deskriptif kualitatif. Angket sebelum dipergunakan diujicobakan untuk mendapatkan instrumen yang betul-betul valid dan reliabel. Uji validitas digunakan rumus Korelasi Product Moment, uji reliabilitas digunakan rumus Alpa.Hasil penelitian, diperoleh data bahwa belum seluruhnya alumni diktat pembentukat, penyuluh kehutanan tingkat terampit diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan. Dari 21 oratu alumni, hanya 7 orang (33,33 %) yang telah diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan. Datarr perencanaan penyuluhan kehutanan, dart 7 orang alumni yang telah diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan, hanya 5 orang (71,43 %) yang telah menyusun programa penyuluhan kehutanan, sedangkan jenis kegiatan perencanaan yang lain, yaitu rencana kerja tahunan penyuluhan kehutanan, jadwal penyuluhan kehutanan dan lembaran persiapan menyulith, seluruhnya (100 %) telah menyusun. Dalam pelaksanaan penyuluhan kehutanan, alumni yang tetalt diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan seluruhnya (100 %) telah mencatat kegiatan harian penyuluhan kehutanan. Dari segi pelaporan, alumni yang telah diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan, seluruhnya (100 %) telah menyusun laporan bulanan dan laporan triwulan, sedangkan yang menyusun laporan tahunan hanya 4 orang (57,14 %).Alumni yang telah diberdayakan sebagai penyuluh kehutanan, pada prinsipnyarnampu menyusun perencanaan penyuluhan kehutanan, mencatat kegiatan harian penyOuhan kehutanan, dan menyusunan laporan penyuluhan kehutanan, dengan hasil rata-rata cukup baik sampai dengan baik. Program pembelajaran yang dibelajarkan pada diklat pembentukan penyuluh kehutanan tingkat terampil, pada prinsipnya sangat relevan dengan tugas alumni peserta diktat (tugas pokok penyuluh kehutanan), dengan jumlah skor total 38,10.