MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN NO 050615 NAMU UKUR T.A 2016/2017

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA dengan materi pesawat sederhana di kelas V SDN 050615 Namu Ukur dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) T.A 2016/2017”. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 050615 Namu Ukur yang berjumlah 24 orang. 14 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar observasi dan angket. Adapun yang dianalisis dalam lembar observasi adalah aktivitas belajar siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi kelas V. Nilai rata-rata kelas kondisi awal adalah 58,6 dengan jumlah siswa teraktivitas 6 orang siswa atau 25% dari 24 orang siswa. Setelah dilaksanakan siklus I pertemuan 1 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS), nilai rata – rata kelas menjadi 65,8 dengan jumlah siswa yang teraktivitas 8 orang siswa atau 33% dari 24 siswa. Pada siklus I pertemuan 2, nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,5 dengan jumlah siswa teraktivitas 12 orang siswa atau 50%. Pada siklus II pertemuan 1, nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 80 dengan jumlah siswa teraktivitas 18 orang siswa atau 75%. Pada siklus II pertemuan 2 , nilai rata-rata kelas sangat meningkat menjadi 84,1 dengan jumlah siswa teraktivitas 22 orang siswa atau 91,7% siswa yang teraktivitas. Hasil angket aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 54,2 dengan jumlah siswa 13 orang siswa dilihat dari kriteria sangat baik dan baik. Pada siklus II meningkat menjadi 83,3% dengan jumlah 20 orang siswa yang teraktivitas. Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 memperoleh nilai 60%. Pada siklus I pertemuan 2 aktivitas guru meningkat menjadi 70%. Pada siklus II pertemuan 1 memperoleh nilai 80% dan meningkat menjadi 90% pada siklus II pertemuan 2 dan tergolong sangat sesuai dengan RPP. Dengan demikian terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) di kelas V SDN 050615 Namu Ukur TA. 2016/2017.