ANALISIS PERBANDINGAN NILAI STABILITAS CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT KOTA BINJAI DAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG

Salah satu struktur perkerasan jalan yang sering digunakan di Indonesia merupakan perkerasan lentur. Perkerasan lentur merupakan perkerasan yang menggunakan bahan campuran beraspal dalam konstruksinya. Kekuatan perkerasan lentur ditentukan oleh kuat tekan maupun stabilitas yang dimiliki campuran beraspal. Campuran beraspal terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler, dan aspal. Dalam komposisinya agregat merupakan komponen terbesar dalam campuran yang mencapai 90-95% berdasarkan persentase berat atau 75-85% berdasarkan persentase volume. Berdasarkan hal tersebut agregat merupakan komponen yang sangat penting dalam penentu stabilitas suatu campuran beraspal yang digunakan dalam perkerasan lentur. Sehingga penting dilakukan pengujian stabilitas campuran beraspal dengan asal agregat yang berbeda di laboratorium dengan melakukan pengujian Marshall test. Stabilitas merupakan kemampuan campuran perkerasan menerima beban tanpa mengalami kerusakan seperti gelombang, aluar ataupun bleeding. Dalam pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan nilai stabilitas yang dimiliki campuran beraspal dengan menggunakan agregat yang berbeda lokasi. Lokasi agregat yang dijadikan sebagai sampel pengujian adalah kota Binjai dan Patumbak yang ada di wilayah Sumatera Utara, sehingga dapat diketahui agregat yang memiliki kualitas yang lebih tinggi. Dengan proporsi campuran agregat yang sama dapat ditinjau hasil pengujian stabilitas, pengujian ini diawali dengan pengujian sifat fisis material bahan yaitu agregat dan aspal. Setelah dilakukan pengujian sifat bahan dilanjut dengan persiapan benda uji yaitu dengan menyediakan 3 (tiga) buah sampel dari setiap lokasi Binjai dan Patumbak dengan menggunakan job mix yang direncanakan sebelumnya. Berdasarkan hasil pengujian nilai parameter marshall dengan menggunakan proporsi campuran yang sama maka sampel dengan menggunakan agregat Patumbak memiliki nilai stabilitas 1154,98 kg, flow 0,98 mm, VIM 1,29%, VMA 5,46 %, VFA 67,39%, dan Marshall quotient 1167 Kg/mm. Sedangkan nilai parameter marshall campuran aspal dengan menggunakan agregat kota Binjai memiliki nilai stabilitas yang lebih tinggi yaitu 1899,66 kg, flow (kelelahan) 1,82 mm, VIM 4,99%, VFA 68,77%, VMA 15,72 %, dan Marshall quotient sebesar 1049,61 kg/mm.