ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM SETING BERBAGAI TIPE KOLABORATIF BAGI PENINGKATAN MOTIVASI MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN MBS DI PGSD FIP UNIMED

Penelitian ini berjudul: Analisis Model Pembelajaran ARIAS Dalam Seting Berbagai Tipe Kolaboratif Bagi Peningkatan Motivasi Mahasiswa Dalam Pembelajaran MBS di PGSD FIP Unimed Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:(1) motivasi belajar sebelum dan setelah diterapkan model ARIAS dalam setting dalam setting kolaboratif tipea)TS-TS, b)Think Paire Share(TPS ), c)Pair Check(PC), dan d)Cooperative Script(CS). dalam pembelajaran mahasiswa PGSD (2)implementasi model ARIAS dalam seting kolaboratif tipe a) TS-TS,b)Pair Check, c) Think Pair Share,dan d)Cooperative – Scriet (CS) dalam pembelajaran mahasiswa PGSD FIP dan (3) apakah model ARIAS dalam pembelajaran seting kolaboratif tipe a)TS-TS b) Think Paire Share (TPS), c)Pair Check(PC), dan d)Cooperative - Script (CS) memberi pengaruh yang berlainan terhadap peningkatan motivasi mahasiswa dalam pembelajaran perencanaan pengajaran PGSD FIP.
Targetnya mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan indicator motivasi belajar ≥ 85%, serta secara klasikal diharapkan 85% mahasiswa mengalami peningkatan motivasi dalam pembelajaran yang dilakukan. Serta menemukan apakah ada perbedaan peningkatan motivasi mahasiswa kelas regular dan ekstensi atas model ARIAS dalam pembeljaran kolaboratif tipe TS_TS, TPS, PC, dan CS.
Untuk itu peneliti menggunakan metode pengembangan model pembelajaran dengan tiga tahapan yakni:(1) tahap survey guna memetakan masalah, (2) tahap pengembangan dan pelaksanaan model ARIAS sesuai peta masalah yang ditemukan, dan (3)tahap. Penelitiannya dilakukan melalui tindakan kelas, dengan mengikuti prosedur yang dikemukakan Kemmis dalam kutipan Dewi (2009) sebagai berikut: penyusunan rencana, tindakan kelas, observasi tindakan, dan refleksi hasil obsevasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa PGSD smt VI sebanyak 7 rombongan belajar. Mengingat keterbatasan peneliti, maka perlu ditarik sampel dengan sampling kluster satu tahap, sebanyak 30%, Dari teknik samplingnya diambil kelas A Reg dan C Eks dan menjadi unit sampel sebanyak 60 orang. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pengumpulan data melalui lembaran observasi (empat pilihan dengan skala likert) dan angket (skala minimial). Datanya dianalisis dengan analisis deskriptif dan Uji varian rangking berpasangan yaitui uji X_r^2 Fredman dengan α. : 0,05 , dan dilanjutkan dengan uji beda X^2 dua sampel independen.
Setelah dilakukan analisis data hasilnya menunjukkan, secara deskriptif motivasi belajar mahasiswa baik regular maupun ekstensi mengalami peningkatan, yaitu sebelum tindakan motivasi regular tergolong sedang (2,10) setelah siklus I menjadi baik (2,75) dan setelah siklus II menjadi sangat baik (3,31). Mahasiswa ekstensi sebelum tindakan motivasi tergolong sedang (2,04) setelah siklus I menjadi baik (2,60) dan setelah siklus II menjadi sangat baik (3,26). Demikian juga implementasi pembelajaran ARIAS, rerata nilai pada kelas reguler siklus I tergolong baik (2,84), setelah siklus II menjadi sangat baik (3,32) dan rerata nilai pada kelas ekstensi pada siklus I tergolong baik (2,77) dan setelah siklus II menjadi sangat baik (3,26).
Perbedaan analisis deskriptif ini secara statistic tidak signifikan karena pembelajaran ARIAS itu sendiri. Sebab hasil uji X_(r hit 8,64 <)^2 nilai X_(r )^2 tab ; 17,71; α. : 0,05 dan db ; 29. dengan menolak H0 pada kedua kelas sampel regular dan juga kelas ekstensi. Maksudnya secara statistic bahwa model ARIAS dengan pembelajaran kolaboratif tipe TS-TS, TPS, PC, dan CS tidak memberi pengaruh yang berlainan terhadap peningkatan motivasi mahasiswa.kelas regular dan kelas ekstensi Kalaupun berbeda rerata motivasi tersebut diprediksi adalah akibat factor yang tidak terestimasi oleh uji yang digunakan Oleh karena itu, ketika dosen hendak meningkatkan motivasi beajar mahasiswanya dengan strateg pembelajaran yang bersifat kolaborasi, boleh saja digunakan tipe mana yang paling disukai asalkan pelaksanaannya dikondisikan dengan dan serta relevan dengan tujuan.
Selanjutnya, hasil uji beda X^2 dua sampel independen membuktikan bahwa intensitas motivasi atas model pembelajaran tersebut berbeda secara signifikan dengan kepercayaan 95%. Hal itu terbukti dengan : X^2 hit : 1,42 > X^2 tab: 0,18; α. : 0,05 dan db: 3, dengan menolak H1. Maksudnya, bahwa manifestasi motivasi yang ditingkatkan oleh model ARIAS dalam pembelajaran kolaboratif tipe TS-TS, TPS, PC, dan CS adalah berbeda dalam perilaku belajar mahasiswa. Sesuai analisis deskriptif tersebut, dipastikan manifestasi motivasi belajar mahasiswa adalah lebih tinggi pada kelas regular dibandingkan kelas ekstensi.
Kesimpulannya, bahwa mahasiswa regular maupun ekstensi adalah sama-sama menunjukkan peningkatan motivasi belajar atas model ARIAS melalui peembelajaran kolaboratif tipe TS-TS, TPS, PC, dan CS. yang diaktualisir dalam melakukan aktivitas belajar dalam mata kuliah perencanaan pembelajaran. Akan tetapi intensitasnya dalam perilaku belajar berbeda yaitu lebih aktif mahasiswa regular dibandingkan mahasiswa ekstensi dalam pembelajaran perencanaan pengajaran.
Akhir kegiatan melalui penelitian ini, peneliti berencana akan menyusun dan mengkomunikansikan temuan tersebut dalam bentuk (1) jurnal local yang mempunyai ISSN dan atau yang terakreditasi.