STUDI KORELASIONAL ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIVASI KERJA MAJELIS GURU DI PESANTREN DARUL ARAFAH DELI SERDANG

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional (XI) dan komunikasi interpersonal (X2) dengan motivasi kerja (Y), baik secara sendiri-sendiri rnaupun secara bersama.Penelitian ini dilakukan di Pesantren Darul Arafah Deli Serdang, dengan menggunakan metode survei. Adapun populasi penelitiannya adalah seluruh Majelis Guru Pesantren Darul Arafah tahun 2003-2004. Jumlah sampel penelitian diambil secara acak sederhana sebanyak 46 orang. Data dihimpun melalui instrumen dalam bentuk kuesioner dan tes pilihan berganda dengan model skala interval Likert yang telah diuji cobakan, dengan koefisien reliabilitas r = 0,81 untuk kecerdasan emosional, r = 0,87 untuk komunikasi interpersonal, dan r = 0,87 untuk motivasi kerja.Data basil penelitian, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi, korelasi sederhana dan ganda, dengan taraf signifikansi pada α = 0,05. sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas. Hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa populasi penelitian berdistribusi normal dan data motivasi kerja dilihat dari kecerdasan emosional, dan komunikasi interpersonal mernpunyai variansi populasi yang homogen serta linier.Hasil analisis data, dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara: (1) kecerdasan emosional dan motivasi kerja dengan ryx1 = 0,78, th = 8,24 dan Y = 51,01 + 2,56X1 serta koefisien determonasi ryx12 = 0,6068. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 60,68 % variasi yang terjadi pada motivasi kerja ditentukan oleh kecerdasan emosional, (2) komunikasi interpersonal dan motivasi kerja dengan r,,2 = 0,83, th = 9,72 dan Y = 16,05 + 0,84X2 serta koefisien determinasi ryx22 = 0,6823. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 68,23 % variasi yang terjadi pada motivasi kerja ditentukan oleh komunikasi interpersonal, (3) kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal secara bersama-sarna terhadap motivasi kerja dengan ryx1x2 = 0,86, th = 4,88 (X1), th = 3,30 (X2), dan Y = 24,05 + 1,23X1 + 0,56X2 serta koefisiendeterminasi rv,a,22 = 0,747. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 74,7 % variasi yang terjadi pada motivasi kerja ditentukan oleh kedua variasi variabel bebas secara bersama-sama.