Siregar, Muhammad Syamsuddin (2015) ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN SAMBUNGAN BAUT DAN PAKU KELING. Diploma thesis, UNIMED.
1. 5103210028 COVER.pdf - Published Version
Download (63kB) | Preview
2. 5103210028 Lembar Persetujuan dan Pengesahan.pdf - Published Version
Download (591kB) | Preview
3. 5103210028 Abstrak.pdf - Published Version
Download (81kB) | Preview
4. 5103210028 Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (74kB) | Preview
5. 5103210028 Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (75kB) | Preview
6. 5103210028 Daftar Notasi.pdf - Published Version
Download (61kB) | Preview
7. 5103210028 Daftar Tabel.pdf - Published Version
Download (51kB) | Preview
8. 5103210028 Daftar Gambar.pdf - Published Version
Download (62kB) | Preview
9. 5103210028 BAB I.pdf - Published Version
Download (120kB) | Preview
12. 5103210028 BAB IV.pdf - Published Version
Download (65kB) | Preview
13. 5103210028 Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (66kB) | Preview
15. 5103210028 Perataan Momen.pdf - Published Version
Download (49kB) | Preview
Abstract
Sambungan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam
perencanaan struktur baja. Hal ini dikarenakan bentuk struktur bangunan yang
begitu kompleks. Sambungan yang dapat kita lihat pada struktur bangunan adalah
sambungan antara balok dan kolom. Kegagalan dalam sambungan tersebut dapat
mengakibatkan perubahan fungsi struktur bangunan tersebut, dan paling
berbahaya adalah keruntuhan pada struktur tersebut.Sehingga untuk mencegah hal
tersebut maka kekakuan sambungan antara balok dan kolom tersebut harus baik. Pada
umumnya sambungan antara balok dan kolom terdiri dari tiga elemen yaitu : balok,
kolom, dan alat penyambung. Jadi ketiga elemen tersebut yang harus kita
perhitungkan sehingga perencanaan struktur akan sesuai seperti yang
direncanakan dan pada akhirnya struktur bangunan itu akan berdiri sesuai dengan
fungsi yang diinginkan.
Akan tetapi pada sambungan-sambungan yang menggunakan baut dan paku
keling selalu akan terjadi deformasi elastis, sehingga sifat kaku sempurna tidak
tercapai dan sambungan menjadi semi kaku ( semi rigid ).Tingkat kekakuan
sambungan akan mempengaruhi besarnya perubahan bentuk (lenturan atau
putaran sudut ) pada analisa strukturnya.
Pada tugas akhir ini, beban yang digunakan adalah beban mati/merata (D) dan
beban hidup/terpusat (L), dan gaya yang dibahas hanya momen lentur (M). diameter
baut yang digunakan dalam analisis dipakai 25 mm dan profil baja yang digunakan
disesuaikan dengan beban yang sudah ditentukan. dari hasil analisis diperoleh jumlah
baut yang dipakai 3 buah dan paku keling 3 buah dengan kekuatan tegangan geser dan
tumpu yang berbeda-beda, yaitu pada baut diperoleh tegangan geser 108918,75 N dan
tegangan tumpu 216450 N, sedangkan paku keling diperoleh tegangan geser 145225 N
dan tegangan tumpu 461760 N. Terlihat pada sambungan menggunakan paku keling
lebih unggul dari pada baut dari segi kekuatan geser dan tumpu. Akan tetapi pada
pengerjaan di lapangan sambungan menggunakan baut lebih efisien dari pada paku
keling sehingga alat sambung paku keling jarang digunakan pada sambungan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | SK-2015 SIPIL 001 |
Keywords: | Baja, Sambungan, Baut dan Paku Keling |
Subjects: | T Technology > TH Building construction > TH845 Architectural engineering. Structural engineering of buildings T Technology > TH Building construction > TH900 Construction equipment in building |
Divisions: | Fakultas Teknik > D3 Teknik Sipil |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 20 Jan 2017 01:58 |
Last Modified: | 20 Jan 2017 01:58 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/22741 |