PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP SIKAP ILMIAH SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh strategi pembelajaran terhadap sikap ilmiah, mendeskripsikan pengaruh kemampuan berpikir logis terhadap sikap ilmiah, dan mendeskripsikan interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap sikap ilmiah dalam pembelajaran biologi.Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 2 Medan. Metode yang digunakan adalah eksperimental-semu dengan rancangan faktorial 2x2. Prosedur perlakuan terdiri dari rangkaian kegiatan, yaitu : melakukan tes berpikir logis, melaksanakan perlakuan, dan pemberian angket. Populasi penelitian adalah siswa kelas III MTsN 2 Medan tahun ajaran 2005/2006, keseluruhannya berjumlah 400 orang. Sampel penelitian 2 kelas diambil dengan cluster random sampling. Subjek penelitian diambil 28 orang dari masing-masing kelas berdasarkan hasil tes berpikir logis. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes, yang terdiri tes Longeot untuk mengukur kemampuan berpikir logis (rtt = 0,76), dan angket sikap ilmiah dengan menggunakan skala likert (rti = 0,88). Untuk instrumen tes berpikir logis jumlah soal sebanyak 30 butir dan semuanya memenuhi kriteria, dan untuk angket sikap ilmiah siswa dari 45 butir yang diujicobakan 40 butir item memenuhi kriteria. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians dua jalur (ANAVA 2 X 2) dengan taraf signifikansi 0,05. Sebelum analisis variansi dua jalur digunakan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji nonnalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlet.Hasil analisis pengujian hipotesis menunjukkan : (1) secara keseluruhan skor rata-rata sikap ilmiah siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran inkuiri lebih tinggi dari kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 4,48 > Fiat = 4,03 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk (1,52); (2) siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi memperoleh skor rata-rata sikap ilmiab yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 21,60 > Ftabel = 4,03 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk (1,52); (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis terhadap sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran biologi. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 9,84> F label = 4,03 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk (1,52). Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebuah act= penggunaan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan keadaan siswa. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tepat diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan siwa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah lebih tepat diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.