MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU (PPPG) TEKNOLOGI MEDAN

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan (rancangbangun), implementasi dan evaluasi pendidikan dan pelatihan oleh PPPG Teknologi Medan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyelenggaraan diktat yang meliputi rancangbangun, implementasi dan evaluasi diktat oleh PPPG Teknologi Medan.Penelitian ini mencoba memusatkan kajian kepada model manajemen penyelenggaraan diktat PPPG Teknologi Medan dengan menganalisis mekanisme pelaksanaan diktat di PPPG Teknologi Medan yang meliputi Analisis Kebutuhan Diktat, Perencanaan Program Diktat, Penyusunan Kurikulum Diktat, Pendistribusian Program Diktat, Persiapan Bahan Diktat, Pelaksanaan Program Diktat, serta Evaluasi dan Sertifikasi Diktat.Melalui metode penelitian kualitatif, dengan peneliti sebagai human instrument ditemukan beberapa simpulan sebagai berikut:Manajemen penyelenggaraan diktat di PPPG Teknologi Medan ternyata belum menunjukkan pelaksanaan yang optimal. Kelemahan ini terlihat pada: Pertama, perencanaan program yang belum sepenuhnya melibatkan SDM lembaga yang terkait. Kedua, belum ditetapkannya syarat minimal mengikuti program diktat. Ketiga, pembuatan rekapitulasi calon peserta diktat yang kurang cermat dan teliti. Keempat, masih ada pendistribusian bahan ajar yang belum tepat waktu. Kelima, penyusunan jadwal diktat yang kurang matang. Keenam, peralatan, bahan praktek dan fasilitas bengkel yang kurang memadai. Ketuiuh, kemampuan sebagian widyaiswara masih kurang memadai. Kedelapan, hasil evaluasi diktat yang kurang ditindaklanjuti.Dari simpulan di atas dikemukakan beberapa rekomendasi yang penting sebagai berikut: Pertama, perencanaan program diktat dilakukan dengan melibatkan SDM lembaga yang terkait untuk pencapaian kualitas program yang lebih baik. Kedua, perlu ditetapkan syarat minimal peserta diktat untuk mengikuti program diktat. Ketiga, rekapitulasi calon peserta diktat agar dilaksanakan dengan lebih cermat dan teliti. Keempat, widyaiswara hendaknya menyelesaikan bahan ajar sebelum pelaksanaan diktat. Kelima, pihak penyelenggara hendaknya membuat jadwal yang lebih matang agar tidak terjadi pemotongan jam belajar bagi peserta. Keenam, perlu penambahan bahan praktek dan penggantian fasilitas dan peralatan bengkel yang sudah usang (out of date). Ketujuh, kompetensi widyaiswara perlu terus dikembangkan sesuai dengan perkernbangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedelapan, hasil evaluasi penyelenggaraan diktat hendaknya dapat dijadikan sumber informasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perbaikan program diktat di masa yang akan datang.