Wandani, Clara Nur (2016) PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET (HEVEA BRASILIENSIS) MENGGUNAKAN KATALIS H-ZEOLIT. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM 4123210005 COVER.pdf - Published Version
Download (13kB) | Preview
2. NIM 4123210005 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (11kB) | Preview
4. NIM 4123210005 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (21kB) | Preview
5. NIM 4123210005 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (17kB) | Preview
6. NIM 4123210005 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (21kB) | Preview
7. NIM 4123210005 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (20kB) | Preview
8. NIM 4123210005 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (11kB) | Preview
9. NIM 4123210005 DAFTAR LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (12kB) | Preview
10. NIM 4123210005 BAB I.pdf - Published Version
Download (30kB) | Preview
14. NIM 4123210005 BAB V.pdf - Published Version
Download (20kB) | Preview
15. NIM 4123210005 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (30kB) | Preview
3. NIM 4123210005 RIWAYAT HIDUP.pdf - Published Version
Download (13kB) | Preview
Abstract
Minyak biji karet mengandung senyawa asam lemak yang dapat dikonversi
menjadi senyawa metil ester sebagai bahan pembuat biodiesel. Tujuan
penelitian ini untuk 1) mengetahui metode preparasi katalis H-Zeolit 2)
mengetahui proses pembuatan biodiesel dari biji karet menggunakan katalis
H-Zeolit 3) mengetahui pengaruh suhu pada proses esterifikasi terhadap
yield biodiesel yang dihasilkan. Untuk mendapatkan minyak biji karet,
digunakan metode ekstraksi dengan pelarut N-Heksan. Hasil ekstraksi
minyak biji karet mencapai 43,125% sehingga rendemen ini memenuhi
standar menurut Mittelbach dan Remschmidt (2006) yang menyatakan
rendemen minyak biji karet sebesar 40-50% dari berat kering. Dilakukan uji
karakterisasi pada minyak biji karet dengan % kadar air sebesar 0,0320%
sehingga % kadar air memenuhi standar menurut SNI 04-7182-2006 yaitu
sebesar 0,05%. % FFA minyak biji karet sebesar 6,6645% sehingga
memenuhi standar menurut Nadarajah (1973) yaitu sebesar 6,66%. Berat
jenis minyak biji karet yaitu 0,9002 g/mL sehingga memenuhi standar
menurut Nadarajah (1973) yaitu sebesar 0,9209 g/mL. Dalam penelitian,
untuk memperbaiki karakter zeolit alam dilakukan aktivasi dengan larutan
asam serta pertukaran ion yang dilakukan dengan mengalirkan gas
nitrogen. Zeolit Alam Aktif yang diperoleh dari proses aktivasi dianalisis
dengan XRD dan FTIR untuk analisis kristalinitas dan gugus fungsinya.
Analisis XRD menunjukkan bahwa zeolit termasuk mineral mordenit dan
msetelah dilakukan dealuminasi, kalsinasi dan pertukaran ion, H-Zeolit
yang dihasilkan memiliki kristalinitas yang semakin baik dan tahan terhadap
suhu yang tinggi. Analisa FTIR menunjukkan bahwa H-Zeolit yang
dihasilkan memiliki gugus Al diluar kerangka yang lebih banyak dari Zeolit
Alam. Hal ini berarti katalis H-Zeolit yang dihasilkan memiliki struktur
yang baik untuk dijadikan sebagai katalis. Dalam proses pembuatan
biodiesel melalui dua tahap yaitu esterifikasi dan transesterifikasi. Biodiesel
yang dihasilkan dianalisis dengan GC. Yield biodiesel mengalami
peningkatan seiring dengan meningkatnya suhu reaksi esterifikasi. Yield
biodiesel pada suhu 30C sebesar 30,76%, pada suhu 40C sebesar 31,92%,
pada suhu 50C sebesar 33,08% dan pada suhu 60C sebesar 34,54%.
Sehingga suhu optimum untuk reaksi esterifikasi yang dioperasikan dalam
penelitian ini adalah 60C.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 KIM 117 |
Keywords: | Minyak biji karet, Zeolit alam, Zeolit alam aktif, Katalis H-Zeolit, esterifikasi, transesterifikasi |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD625 Radiation chemistry Q Science > QD Chemistry > QD71 Analytical chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 07 Dec 2016 07:30 |
Last Modified: | 07 Dec 2016 07:30 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/22029 |