Yafur, Winda Maria Fransisca (2016) KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN Al(OH)3 DAN Na2EDTA PADA SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZEOLIT X DARI ABU LIMBAH CANGKANG KELAPA SAWIT. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 4123210031 COVER.pdf - Published Version
Download (45kB) | Preview
2. NIM. 4123210031 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
3. NIM. 4123210031 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (35kB) | Preview
4. NIM. 4123210031 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (62kB) | Preview
5. NIM. 4123210031 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (116kB) | Preview
6. NIM. 4123210031 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (64kB) | Preview
7. NIM. 4123210031 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (64kB) | Preview
8. NIM. 4123210031 DAFTAR LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (37kB) | Preview
9. NIM. 4123210031 BAB I.pdf - Published Version
Download (122kB) | Preview
13. NIM. 4123210031 BAB V.pdf - Published Version
Download (66kB) | Preview
14. NIM. 4123210031 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (102kB) | Preview
Abstract
Penelitian kajian pengaruh penambahan Al(OH)3 dan Na2EDTA pada sintesis dan
karakterisasi zeolit X dari abu limbah cangkang kelapa sawit dijelaskan dalam
skripsi ini. Sebelum abu cangkang kelapa sawit digunakan, terlebih dahulu diberi
perlakuan pemisahan secara magnetik hingga diperoleh abu cangkang kelapa
sawit non magnetik. Setelah diperoleh abu cangkang kelapa sawit non magnetik,
selanjutnya abu dipisahkan kembali dengan cara fraksinasi hingga didapatkan abu
fraksi ringan, sedang dan berat. Sintesis zeolit X yang pertama dilakukan adalah
sintesis dengan menggunakan bahan baku abu cangkang kelapa sawit tanpa
pemisahan dan abu cangkang kelapa sawit non magnetik untuk mengetahui
pengaruh pemisahan secara magnetik terhadap zeolit hasil sintesis. Sintesis zeolit
X dilakukan dengan metode hidrotermal yaitu mereaksikan masing-masing
sebanyak 5 g abu tanpa pemisahan dan abu non magnetik dengan Na2EDTA
sebanyak 3,0 g, Al(OH)3 sebanyak 2,2363 g dan NaOH sebanyak 5,9520 g dalam
akuabides. Reaksi ini dilakukan pada temperatur ruang selama 10 jam dengan
perlakuan pengadukan pada kecepatan 600 rpm. Untuk mengoptimalkan reaksi
yang terjadi maka sampel ini didiamkan selama 1 malam pada suhu ruang.
Kemudian, hasil pengadukan direfluks untuk pembentukan gel pada suhu 70oC
selama 3 jam. Gel yang dihasilkan dikristalisasi dengan cara merefluks gel pada
suhu 120oC selama 6 jam dan menghasilkan zeolit berwarna hitam keabu-abuan.
Berdasarkan karakterisasi menggunakan spektroskopi inframerah dan XRD
diketahui bahwa zeolit dengan bahan baku abu non magnetik memiliki kualitas
yang lebih baik dibandingkan dengan zeolit yang berasal dari abu tanpa
pemisahan. Selanjutnya, dilakukan kembali sintesis dengan variasi fraksi abu
cangkang kelaap sawit, variasi penambahan Na2EDTA yakni sebanyak 2,0 g; 2,5
g; 3,0 g; 3,5 g dan 4,0 g dan variasi penambahan Al(OH)3 yakni sebanyak 2,7667
g, 2,4781 g, 2,2363 g, 2,0335 g dan 1,8541 g dengan langkah-langkah yang sama
seperti pada sintesis pertama. Zeolit X hasil sintesis yang memiliki kemurnian dan
kristalinitas yang tinggi adalah zeolit X yang berasal dari abu fraksi berat dengan
penambahan Na2EDTA sebanyak 3,0 g dan penambahan Al(OH)3 sebanyak
2,2363 g yang ditunjukkan melalui spektrogram dengan munculnya serapan yang
memiliki intensitas sangat baik pada daerah serapan khas zeolit X. Hal ini juga
ditunjukkan dengan pemeriksaan XRD yang menunjukkan jumlah intensitas
puncak difraktogram tertinggi yaitu 908.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 KIM 197 |
Keywords: | Abu cangkang kelapa sawit; Fraksinasi; Zeolit X |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD415 Biochemistry Q Science > QD Chemistry > QD625 Radiation chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 31 Oct 2016 04:16 |
Last Modified: | 31 Oct 2016 04:16 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/20994 |