Purba, Bella Chintya Dewi (2016) EPOKSIDASI DAN AKRILASI ASAM OLEAT DARI MINYAK KELAPA SAWIT : ANALISA FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRARED) DAN GC (GAS CHROMATOGRAPHY. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 4121210003 COVER.pdf - Published Version
Download (33kB) | Preview
2. NIM. 4121210003 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (63kB) | Preview
3. NIM. 4121210003 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (34kB) | Preview
4. NIM. 4121210003 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (61kB) | Preview
5. NIM. 4121210003 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (58kB) | Preview
6. NIM. 4121210003 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (31kB) | Preview
7. NIM. 4121210003 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (32kB) | Preview
8. NIM. 4121210003 DAFTAR LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (31kB) | Preview
9. NIM. 4121210003 BAB I.pdf - Published Version
Download (145kB) | Preview
13. NIM. 4121210003 BAB V.pdf - Published Version
Download (32kB) | Preview
14. NIM. 4121210003 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (92kB) | Preview
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan Epoksi Asam Oleat
(EAO) dan Akrilasi Epoksi Asam Oleat (AEAO). Asam oleat dari
minyak kelapa sawit dengan komposisi kandungan asam lemak oleat
78,39% dan asam lemak linoleat 10,93%. Epoksi asam oleat dengan
variasi amberlite (5%, 10%, 15%, 20%) kemudian pereaksi hidrogen
peroksid (H2O2) 1,9 N dan asam asetat 0,4 N. Hasil analisa dengan
GC (Gas Chromatography) menunjukkan adanya penurunan
komposisi kandungan asam lemak linoleat pada Epoksi Asam Oleat
(EAO) yaitu pada variasi amberlite 5% (8,5402%), 10% (9,3929%),
15% (9,1485%) dan 20% (8,8840%). Kemudian pada bilangan iodin
(mg I2/100 gr) juga mengalami penurunan yaitu asam oleat (87,405),
EAO variasi amberlite 5% (83,062), 10% (84,357), 15% (84,782) dan
20% (84,930). Hasil terbaik EAO yaitu pada variasi amberlite dengan
komposisi asam lemak linoleat paling rendah (8,5402%) dan bilangan
iodin paling rendah (83,062 mg I2/100gr) pada variasi 5% amberlite.
Hasil epoksi terbaik di akrilasi dengan asam akrilat dengan katalis
hydroquinone distirer selama 14 jam dalam refluks. Hasil analisa
dengan FTIR (Fourier Transform Infrared) menunjukkan gugus fungsi
spesifik pada Akrilasi Epoksi Asam Oleat (AEAO) yaitu munculnya
serapan bilangan gelombang pada puncak 1636 cm-1 (CH2=CH
Streaching), puncak 1411 cm-1 (CH2=CH Scissoring) dan puncak 818
cm-1 (C=CH), pada EAO munculnya puncak 3373 cm-1 (O–H
Streaching) dan 1243 cm-1 (C–O–C Streaching) kemudian pada asam
oleat munculnya puncak 1284-1088 cm-1 (C–O Karboksilat). Hasil
analisa FTIR menunjukkan terbentuknya epoksidasi dan akrilasi asam
oleat dalam penelitian
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 KIM 191 |
Keywords: | Asam Oleat; Epoksi; Amberlite; Akrilasi |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry Q Science > QD Chemistry > QD146 Inorganic chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 28 Oct 2016 09:20 |
Last Modified: | 28 Oct 2016 09:20 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/20982 |