Hulwany, Fanni Zati (2016) PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN TELUR AYAM YANG TELAH DIBERI SUPLEMENTASI PIRIDOKSIN TERHADAP KEMANJURANNYA MENCEGAHGANGGUAN BIOSINTESIS HEMOGLOBIN OLEH TOKSIN TETANUS. Undergraduate thesis, UNIMED.
1 NIM 4123210014 cover.pdf - Published Version
Download (72kB) | Preview
2 NIM 4123210014 Lembar Pengesahan.pdf - Published Version
Download (378kB) | Preview
3 NIM 4123210014 Abstrak.pdf - Published Version
Download (213kB) | Preview
4 NIM 4123210014 Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (85kB) | Preview
5 NIM 4123210014 Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (86kB) | Preview
6 NIM 4123210014 Daftar Gambar.pdf - Published Version
Download (58kB) | Preview
7 NIM 4123210014 Daftar Tabel.pdf - Published Version
Download (57kB) | Preview
8 NIM 4123210014 Daftar Lampiran.pdf - Published Version
Download (35kB) | Preview
9 NIM 4123210014 Bab 1.pdf - Published Version
Download (270kB) | Preview
13 NIM 4123210014 Bab 5.pdf - Published Version
Download (113kB) | Preview
14 NIM 4123210014 Daftar pustaka.pdf - Published Version
Download (367kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kemasakan telur ayam yang telah diberi suplementasi piridoksin terhadap kemanjurannya dalam mencegah gangguan biosintesis hemoglobin yang diakibatkan oleh toksin tetanus. Dalam penelitian digunakan 12 ekor tikus putih jantan dan betina dewasa berumur 2 – 3 bulan dengan berat badan 140-200 gram. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok K1, K2, K3 dan K4 dan ditempatkan di dalam kandang. Selama percobaan semua tikus diberi ransum berupa pelet standar sebanyak 6 gram/ekor/hari, air minum diberikan secara ad libitum. Kelompok K1 diberi kuning telur ayam mentah per oral sebanyak 1 mL/ekor, Kelompok K2 diberi kuning telur ayam setengah matang, dan kelompok K3 diberikan kuning telur ayam matang dengan cara dicampurkan pada ransum tikus putih sebanyak 1 butir/ 3 ekor. Penentuan kadar hemoglobin pada tikus putih dilakukan dengan metode Sianmethemoglobin. Kelompok K4 tidak diberi kuning telur ayam (kontrol). Suhu IgY kuning telur setengah matang yang dimasak pada suhu air 60-70 adalah sebesar 45 . Sedangkan, suhu IgY kuning telur matang yang dimasak pada suhu 80-90 adalah sebesar 55 Seluruh tikus pada masing-masing kelompok kemudian disuntikkan toksin tetanus dosis 150 IU/0,5 mL/ekor. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pada taraf signifikan α = 0,01 dan dilanjutkan dengan uji beda nyata (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kuning telur ayam yang telah memperoleh suplementasi piridoksin dengan tingkat kemasakan yang bervariasi berpengaruh terhadap kemanjurannya mencegah gangguan biosintesis hemoglobin darah yang diakibatkan oleh toksin tetanus. Kadar hemoglobin darah tikus putih kelompok K1, K2, K3, dan K4 yang disuntikkan dengan toksin tetanus dosis 150 IU/0,5 mL/ekor adalah 13,63 g/dL, 14,30 g/dL, 15,20 g/dL, dan 9,60 g/dL.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 KIM 209 |
Keywords: | Kuning telur;Hemoglobin; Tikus putih |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD415 Biochemistry Q Science > QD Chemistry > QD71 Analytical chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 28 Oct 2016 08:35 |
Last Modified: | 28 Oct 2016 08:35 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/20976 |