Monalisa (2016) PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUNBANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng) TERHADAP BERAT BADAN, KADAR MALONDIALDEHID, DAN HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.) DIABETIK YANG DI INDUKSI ALOKSAN. Undergraduate thesis, UNIMED.
1 NIM 4123220016 COVER.pdf - Published Version
Download (79kB) | Preview
2 NIM 4123220016 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (530kB) | Preview
3 NIM 4123220016 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (140kB) | Preview
4 NIM 4123220016 PREFACE.pdf - Published Version
Download (136kB) | Preview
5 NIM 4123220016 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (112kB) | Preview
6 NIM 4123220016 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (76kB) | Preview
8 NIM 4123220016 APPENDICES.pdf - Published Version
Download (57kB) | Preview
9 NIM 4123220016 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (389kB) | Preview
13 NIM 4123220016 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (135kB) | Preview
14 NIM 4123220016 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (604kB) | Preview
Abstract
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan
meningkatnya kadar glukosa dalam darah karena terjadinya gangguan
metabolisme karbohidrat dan gangguan metabolisme lipid yang ditandai dengan
terjadinya peningkatan kadar MDA serta ditandai dengan perubahan progresif
terhadap struktur histopathologi sel beta pankreas. Tanaman Bangunbangun
merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan sebagai obat tradisional untuk
mengobati diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
pemberian EEDB (100,200, 300 mg/Kg BB) terhadap kadar MDA darah tikus
diabetik serta perubahan histopathologi pankreas pada tikus wistar jantan yang
diinduksi aloksan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan
rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan tikus putih jantan galur wistar
(Rattus norvegicus) umur dua bulan sebagai hewan uji berjumlah 20 ekor. Tikus
terbagi dalam 5 kelompok perlakuan dan terdiri dari 4 ulangan yaitu kontrol
negatif (KN), kontrol positif (KP), kelompok diabetes + EEDB 100 mg/kg BB,
kelompok diabetes + EEDB 200 mg/kg BB, kelompok diabetes + EEDB 300
mg/kg BB. Tikus diinduksi aloksan dosis tunggal 150 mg/kg BB secara
intraperitoneal. Pada akhir penelitian, semua tikus percobaan diterminasi dengan
cara dislocatio os cervical. Segera setelah tikus mati, kadar MDA tikus diperiksa
pada hari ke 15 setelah penelitian dan jaringan pankreas diambil untuk dilakukan
pewarnaan dengan HE, serta pengamatan preparat dengan mikroskop elektron.
Data hasil penelitian dianalisis dengan anava satu jalur dan dilanjutkan dengan uji
LSD untuk melihat beda nyata antar perlakuan. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa MDA tikus diabetik signifikan menurun pada perlakuan EEDB (100,200,
300 mg/Kg BB) dibandingkan dengan kontrol positif. Kadar MDA terendah
terdapat pada perlakuan EEDB 300 mg/kg BB. Kadar MDA perlakuan kontrol
negatif (KN) berbeda tidak signifikan dengan perlakuan EEDB (100,200, 300
mg/Kg BB). Hasil pengamatan histopathologi pankreas diabetes yang diinduksi
aloksan menunjukkan kondisi sel beta dan sel alfa yang mengalami kerusakan
berupa kariolisis dan nekrosis yang ditandai dengan adanya ruang-ruang kosong
pada jaringan. Hasil pengamatan histopathologi pankreas diabetes yang diberi
EEDB (100,200, 300 mg/Kg BB) menunjukkan keadaan sel-sel endokrin yang
relatif lebih baik dibandingkan dengan kelompok diabetes (KP)
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 BIO 180 |
Keywords: | EEDB;Histopatologi pankreas; Penurunan kadar MDA darah |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology Q Science > QR Microbiology > QR75 Bacteria |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 28 Oct 2016 04:04 |
Last Modified: | 28 Oct 2016 04:04 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/20951 |