Hasanah, Zein (2016) GERAKAN PETANI DI TANJUNG MORAWA TAHUN 1953. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 3123121067_COVER.pdf - Published Version
Download (64kB) | Preview
2. NIM. 3123121067_LEMBAR PERSETUJUAN & PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (435kB) | Preview
3. NIM. 3123121067_ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (177kB) | Preview
4. NIM. 3123121067_KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (251kB) | Preview
5. NIM. 3123121067_DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (238kB) | Preview
6. NIM. 3123121067_BAB I.pdf - Published Version
Download (378kB) | Preview
10. NIM. 3123121067_BAB V.pdf - Published Version
Download (234kB) | Preview
11. NIM. 3123121067_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (295kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap latar belakang, proses, dan dampak yang ditimbulkan dari gerakan petani di Tanjung Morawa tahun 1953.
Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan dua metode penelitian, yaitu metode studi kepustakaan (Library Research) dan metode lapangan (Field Research).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan Petani ini dilatarbelakangi karena adanya rasa ketidakpuasan rakyat terhadap sikap pemerintah yang ingin mengambil hak mengelolah tanah mereka sendiri. Walaupun pihak pemerintah telah mengajukan penawaran terhadap para petani yang tanahnya diambil kembali oleh pemerintah. Namun adanya pihak yang menghasut kaum petani untuk melakukan penolakan terhadap penawaran yang dilakukan oleh pemerintah. Maka dari itu terjadilah protes besar – besaran dari kaum petani. Pemerintah pun terpaksa melakukan pentraktoran untuk mengosongkan lahan konsesi, namun kaum petani yang telah bergabung dan dikoordinasi melakukan perlawanan untuk tetap mempertahankan tanah mereka. Dalam peristiwa tersebut jatuh 21 orang korban, 6 diantaranya tewas dalam peristiwa tersebut. Setelah peristiwa itu terjadi kondisi Tanjung Morawa khususnya Desa Perdamean sangat sunyi. Tidak ada masyarakat yang berani melawan aksi pemerintah setelah itu. Terutama warga keturunan Tionghoa, mereka membuat langkah mundur teratur agar tidak jatuh korban tebih banyak lagi. Dampak yang sangat dahsyat akibat dari peristiwa tersebut adalah jatuhnya Kabinet Wilopo. Hal ini dikarenakan pemerintah dianggap gagal dalam mengambil kebijakan agraria, sehingga adanya mosi tidak percaya dalam diri rakyat, dan hal ini juga tidak terlepas dari partai politik yang bergejolak pada masa itu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 PKN 059 |
Keywords: | Petani;Sosial; Masyarakat |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 04 Oct 2016 04:29 |
Last Modified: | 04 Oct 2016 04:29 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/20280 |