KOTO GADANG SEBAGAI TEMPAT LAHIRNYA CENDEKIAWAN INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah nagari Koto Gadang, faktor pendorong tumbuh dan berkembangnya cendekiawan di Koto Gadang dan tokoh-tokoh yang berasal maupun keturunan dari Koto Gadang. Adapun Metode yang digunakan ialah Deskriptif Kualitatif yang merupakan penelitian untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Penelitian ini memiliki karakteristik bahwa data yang disajikan dalam keadaan kewajaran sebagaimana adanya (natural setting). Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu melalui Library Research atau Studi Pustaka baik teks/wacana. Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Adapun yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dari buku-buku dan sumber tertulis lainnya yang berkenaan dengan tema penelitian dan di lengkapi dengan studi dokumentasi dimana data yang akan di ambil melalui buku, surat kabar, harian, gambar dan peta sezaman dengan penelitian. Dari penelitian yang dilakukan, Koto Gadang memiliki sejarah yang panjang dari sebelum era kolonial, saat era kolonial dan sampai sekarang. Koto Gadang adalah sebuah tempat di Sumatera Barat yang melahirkan tokoh-tokoh, baik tingkat lokal, nasional, maupun Internasional. Asumsi lain menyebutkan bahwa nagari Kota Gadang adalah gudang orang-orang pintar sejak dulunya. Tokoh Koto Gadang diantaranya Agus Salim si negarawan sezaman Bung Karno dan Bung Hatta, Sutan Syahrir – Politikus yang cerdas dan bijak, atau Rohanna Kudus – Wartawati pertama Indonesia dan masih banyak lagi. Tetapi sekarang Koto Gadang telah mati akibat dari korban kesuksesannya sendiri, sebuah perangkap ironis terhadap semangat pencarian nenek moyang mereka yang mewarisi tradisi perantau yang berprofesi sebagai tukang perak juga emas dan berprofesi sebagai Cendekiawan (intelektual).