PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C 500 MG TERHADAP PERUBAHAN KADAR MALONDIALDEHIDE YANG MENDAPAT LATIHAN FISIK SUB MAKSIMAL PADA PEMAIN SSB SEJATI PRATAMA MEDAN JOHOR

Olahraga dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh dan membentuk stress oksidatif. Kerusakan sel dalam tubuh akibat stress oksidatif dapat ditentukan dengan pengukuran kadar Malondialdehide. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap perubahan kadar Malondialdehide yang mendapatkan latihan fisik submaksimal pada pemain sepakbola Sekolah Sepak Bola Sejati Pratama Medan Johor. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pemain sepak bola Sekolah Sepak Bola Sejati Pratama Medan Johor yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sample yang berjumlah 15 orang. Kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan I (satu) yaitu kelompok yang melakukan latihan fisik sub-maksimal dan mendapat perlakuan yaitu konsumsi vitamin C 500 mg, kelompok kedua disebut perlakuan 2(dua) yaitu kelompok yang mendapat latihan fisik submaksimal dan kelompok 3 (tiga) disebut sebagai kelompok kontrol yaitu kelompok tanpa perlakuan. Variabel bebas adalah pemberian vitamin C 500 mg. variabel terikatnya penurunan kadar Malondialdehide dalam darah pemain sepak bola Sekolah Sepak Bola Sejati Pratama Medan Johor. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t, Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai ttabel sebesar 2,132 < thitung 2,936 dengan demikian dapat dikatakan Pemberian Vitamin C 500 mg memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar Malondialdehide yang mendapat latihan fisik submaksimal pada pemain sepak bola Sekolah Sepak Bola Sejati Pratama Medan Johor. Pada kelompok perlakuan dua, ditemukan ttabel dengan dk n-1 = 4, dengan taraf a = 0,05 adalah 2,132 dan t hitung = 0,97, ttabel > thitung (2,132 > 0,97), terjadi peningkatan kadar malondialdehide yang melakukan latihan fiSik submaksimal pada pemain sepakbola Sekolah Sepak Bola Sejati Pratama Medan Johor. Pada kelompok perlakuan tiga, ditemukan ttabel dengan dk n-1 = 4, taraf a = 0,05 adalah 2,132 dan thitung = 0,71, ttabel > thitung (2,132 > 0,71) dengan demikian dapat dikatakan terjadi peningkatan kadar Malondialdehide yang tidak melakukan latihan fisik submaksimal pada pemain sepak bola Sekolah Sepak Bola Sejati Pratama Medan Johor. Diperoleh nilai rata-rata post-test X1 = 12,78. Pada kelompok perlakuan dua diperoleh nilai rata-rata x2- 14,54. Maka X1 < X2 (12,78 < 14,54), dapat disimpulkan bahwa kadar malondialdehide pada kelompok satu lebih rendah akibat pemberian vitamin C selama 15 hari dibandingkan dengan kadar malondialdehide kelompok dua tanpa pemberian vitamin C.