PENCIPTAAN KARYA SENI KERAJINAN CENDERAMATA SEBAGAI SENI WISATA BERBASIS SENI ETNIK BATAK GUNA MENDUKUNG KEPARIWISATAAN DI SUMATERA UTARA

Salah satu komponen pengeluaran komunitas wisatawan a.dalah untuk belanja cenderamata. Mereka menghendaki benda cenderamata yang memiliki ciri khas dan mencerminkan budaya lokal yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. Masyarakat setempat pada umumnya masih menjunjung tinggi terhadap benda-benda tradisional yang diyakini memiliki kekuatan magis. Pertemuan antara selera komunitas wisatawan yang menghendaki cenderamata berbasis tradisional dengan masyarakat setempat yang masih menjunjung tinggi nilai tradisional itu terjadilah akulturasi sehingga muncul kerajinan cenderamata yang disebut sebagai seni wisata. (tourist art) yang di dalamnya mencerminkan lima ciri khusus, yakni: (1) tiruan dari aslinya; (2) bentuknya kecil; (3) penuh variasi, inovatif, dan kreatif; (4) ditinggalkan nilai sakral, magis, dan simbolisnya: dan (5) murah harganya. Pelaksanaan penelitian tahun 3 (ketiga) ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahun pertama dan kedua. Tahun pertama telah dihasilkan data berupa omamen dan benda pakai tradisional etnis Batak. Ornamen dan benda pakai tradisional tersebut dijadikan acuan dalam proses pembuatan desain dari karya seni cenderamata yang dilaksanakan pada tahun ke dua. Dengan demikian pada tahun kedua telah dihasilkan karya cenderamata sebanyak 10 set karya yang masing-masing karya terdiri dari tiga ukuran yakni ukuran besar, sedang, dan kecil. Dengan demikian jumlah karya yang dihasilkan sebanyak 30 buah. Pada tahun ketiga adalah mensosialisasikan karya tersebut kepada komunitas pedagang di objek Wisata Tomok dan Istana Maimun. Berdasarkan evaluasi tim peneliti dan penilaian dari responden. maka dapat disimpulkan bahwa produk seni cenderamata yang dihasilkan dengan mengacu pada teori seni wisata dapat dikatakan telah berhasil karena jumlah nilai rata-rata 39 dengan kategori bagus.