EKOLOGI HABITAT RUSA TIMOR (RUSA TIMORENSIS) DIKAWASAN KONSERVASI PULAU PUECANG

Pulau Peucang merupakan bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi salah satu tempat pelestarian rusa timor di Indonesia. Rusa timorensis merupakan satwa asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi, namun dalam tiga dekade terakhir mengalami penurunan populasi 10% dan berstatus rentan. Keberlangsungan hidupnya sangat tergantung pada pengolahan manajemen ke depan di Taman Nasional yang memiliki aset satwa rasa timor, kawasan konservasi dan penangkaran. Peningkatan populasi merupakan prioritas utama saat ini, oleh karena itu melalui kajian penelitian kondisi habitat di Taman Nasional diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap populasi rusa. Penelitian mencakup tiga aspek (1) Mengidentifikasi dan menganalisis peubah-peubah lahan dan tanah secara fisik dan kimia yang dapat berpengaruh terhadap kesesuaian komponen habitat rusa. (2) Mengidentifikasi dan menganalisis komponen habitat yang dapat mempengaruhi produktifitas rusa (3) pendataan populasi rusa timor di Pulau Peucang Taman Nasional Ujung Kulon. Metode penelitian survey langsung lapangan dengan pengambilan data fisik lingkungan (10 parameter). pengambilan sampel tanah menggunakan bor tanah pada dua horison 0-10 cm dan 10-20 cm di empat lokasi keberadaan rusa timor. Sarnpel tanah diambil deri 5 titik pada masing-masing tempat, dicampar senara merata dan diambil 3 sampel untuk di analisis fisika-kimia tanah (18 parameter) di Balai Penelitian Tanah Bogor. Analisis statistik menggunakan sofware SPSS 17 perbedaan pada tingkat horison dengan uji t berpasangan sedang untuk menguji perbedaan antar tempat dengan General Linear Model univariat dan Tukey LSD pada taraf 0.05. Penentuan tingkat kesuburan tanah dilakukan dengan membandingkan dengan buku mutu kesuburan tanah menurut LPT (1988), Pusat Penelitian tanah 1993 dan Samsoedin & Dharmawan 2006, analisis kandungan mineral makro dan mikro hijauan pakan, dan inventarisasi rusa dengan metode concentration count dan penghitungan prediksi pertumbuhan populasi terpaut umur selama 20 tahun ke depan menggunakan Matriks Leslie dan sofware MatLab. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesuburan tanah habitat rusa timor Pulau Peucang rendah sampai sedang, perbandingan antar horison di Cilingcing dan Gunung Calling tidak menunjukkan perbedaan, sedang perbandingan antar habitat menunjukkan perbedaan kecuali untuk total C, Total N dan rasio C/N yang tidak signifikan. Terdapat perbedaan karakteristik habitat di daerah rendah Cilingcing, Cihanda rusa. Karang copong bawah dengan daerah tinggi Gunung Calling. Di Gunung Calling tekstur tanah pasir sangat kecil namun tekstur tanah liat halus dominan , salinitas kecil, nilai tukar kation Mg paling besar. Keberadaan rusa timor di Pulau Peucang hanya ditemukan disebelah barat pulau di daerah Cihanda rusa, Psanggrahan, Kiara, Cilingcing. Kapuk randu, Karang Copong dan Gunung Calling, sedang daerah Lain merupakan daerah lintasan. Jenis pakan utama rusa di Gunung Calling bunga Tongtolop (Pteracymbium tinctorium) dan Lame Peucang (Alstonia angustifolia), di Karang Copong adalah Butun (Barringtonia asiatica) dan Ketapang (Terminalia copelandii), dan di daerah tengah Cilingcing, Kiara dan Kapuk randu pakan utama adalah kulit buah kiara (Ficus drupacea), Ki Tuak (Canarium asperum), Melinjo (Gnetum gnemon), dan Ki Salam (Eugenia polyantha). Populasi rusa timor Pulau Peucang adalah 67 individu terdiri atas anakan berumur 0-1 tahun 12 individu, remaja berumur 1-3 tahun 19 individu, dewasa berumur 3-8 tahun 32 individu dan tua berumur > 8 tahun 4 individu dengan perbandingan seks rasio jantan betina 1:1.48. prediksi pertumbuhan populasi mencapai daya dukung pada tahun 2028/20299 yang mencapai 310-350 individu.