PENERAPAN PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI ANALITIK PADA MAHASISWA FMIPA MATEMATIKA UNIMED

Penelitian ini dilatarbelakangi kenyataan dilapangan bahwa hasil belajar mahasiswa FMIPA matematika masih Jauh dari harapan, terutama dalam mata kuliah Geometri analitik khususnya geometri melukis. Salah satu penyebabnya adalah kesulitan menuangkan soal geometri melukis ke bentuk gambar, Oleh karena itu TIM peneliti mencoba menerapkan pembelajaran model Siklus belajar melalui kegiatan memperagakan dan diskusi hasil memperagakan. Data hasil penelitian dianalisis dengan statistik Deskriptif. Berdasarkan hasil analisis statistik Deskriptif, hasilnya sebagai berikut : pada tes 1 diperoleh rata-rata hasil belajar mahasiswa 64,3. Tingkat ketuntasan secara klasikal pada tes 1 yaitu 47,62%. Pada tes 2 diperoleh rata-rata hasil belajar mahasiswa 71,1 atau meningkat sebesar 6,8. Tingkat ketuntasan seeara klasikal pada tes 2 yaitu 73,81 %. Pada tes ke-3 rata-rata hasil belajar mahasiswa 73 atau meningkat sebesar 1,9 dari rata-rata tes 2, Tingkat ketuntasan secara klasikal pada tes ke-3 yaitu 78,58%, dibantu dengan diberikan LKMT 1, LKMT 2 dan LKMT 3 secara individual, berpasangan dan berkelompok, yang sifatnya membantu mahasiswa dalam menye1esaikan permasalahan dalam geometri analitik khususnya melukis di dua dimensi maupun di tiga dimensi kesulitan yang dialami mahasiswa dalam mempelajari geometri analitik datar khususnya ilmu ukur melukis adalah: a Mahasiswa kurang lengkap menuliskan titik potongnya apabila 2 garis berpotongan b. Mahasiswa tidak dapat menggambarkan sebuah garis menembus bidang a, mana bidang depan dan mana bidang be1akang c. Mahasiswa tidak dapat menggambarkan dua bidang a dan b yang berpotongan, terlihat tidak dapat membedakan mana bidang depan dan mana bidang belakang. d. Mahasiswa tidak dapat menggambarkan lambang tegak lurus dan mana garis yang putus-putus dan yang tidak. e. Mahasiswa tidak dapat membedakan dalam menggambar 2 bidang yang sejajar dan yang berimpit. f. Mahasiswa kurang lengkap menggambar sebuah garis yang menembus bidang. g. Mahasiswa kurang teliti menggambar garis yang kelihatan dengan yang tidak kelihatan, garis yang kelihatan digambar utuh dan garis yang tidak kelihatan putus-putus.