SURVEY BASELINE DANAU TOBA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH

Penelitian Survey Baseline Danau Toba Sebagai Sumber Belajar Biologi Di Sekolah Menengah telah dilakukan pada SMA Negeri dan SMA Swasta Parapat untuk Mengumpulkan data awal dan membuat base-line secara empiris tentang situasi dan kondisi Danau Toba, yang berkaitan dengan sumber belajar Biologi di SMP dan SMU Siswa kelas I dan kelas III di SMA Negeri dan SMA Swasta Parapat telah diseleksi secara purposif untuk dilibatkan sebagai responden. Data dikoleksi dengan menggunakan instrumen angket. lembar observasi pembelajaran, serta wawancara. Angket disebar kepada siswa, dan guru Biologi, Wawancara dilakukan terhadap guru dan masyarakat setempat untuk pengenalan keanekaragaman hayati Danau Toba. Observasi Pembelajaran Biologi dilakukan untuk mendapatkan informasi situasi pembelajaran Biologi di kelas. Melalui analisis data dengan bantuan SPSS diperoleh kesimpulan bahwa Danau Toba telah dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran Biologi di SMA sebagai pengenalan flora dan fauna yang ada di sekitar sekolah, namun belum ada pengelolaan dan pendokumentasian flora dan fauna secara terorganisir menjadi media berbentuk awetan basah dan kering, media cetak, belum juga media visual. Pembelajaran Biologi di SMA belum secara optimal menggunakan potensi Danau Toba sebagai sumber belajar, karena itu diperlukan pelatihan bagi Para guru tentang pentingnya media dan sumber belajar dalam pengembangan pembelajaran, Kegiatan study tour yang dilakukan sekolah belum berfungsi secara optimal dalam mengembangkan aktivitas belajar siswa melalui metode proyek. lnformasi tentang Danau Toba digunakan dalam pembelajaran di kelas sebagai penjelasan guru, belum diintegrasikan secara terpadu kedalam pembelajaran Biologi di SMA dalam perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kreatifitas siswa dalam memanfaatkan Danau Toba sebagai sumber belajar Biologi di SMA belum tampak. Para siswa mengetahui tentang pentingnya konservasi alam sekitar Danau Toba, namun belum termanifestasi dalam aktivitas belajar Karena itu diperlukan tantangan dalam bentuk penugasan dari guru Biologi yang dapat mengarahkan siswa melakukan proyek pelestarian alam dalam Skala Sekolah.