PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas 1 di SMK N 2 Binjai dengan menerapakan Pembelajaran Berbasis Masalah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah 30 orang, model penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada saat penelititian ini dilaksanakan. Hasil penelitian dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah pada siklus 1 aktivitas belajar siswa belum mengalami peningkatan, tetapi setelah dilakukan siklus 2 aktivitas belajar siswa meningkat. Dimana pada siklus 1 nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 69,32 dengan kategori kurang aktif 17 orang (57%), Cukup aktif 10 orang (33%), Aktif 3 orang (10%), dan sangat aktif tidak ada (0%). Sedangkan pada siklus 2 keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dengan nilai rata-rata 83,33 dengan kategori aktif, kurang aktif 3 orang (10%), Cukup aktif 10 orang (33%), aktif 13 orang (43%), dan sangat aktif 4 orang (13%) dari nilai ideal 100. Rata-rata hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa setelah penerapan pembelajaran berbasis masalah belum mengalami peningkatan, dimana dari siklus 1 nilai rata-rata hasil belajar ilmu statika dan tegangan siswa adalah 69,33 dengan keterangan siswa tidak kompeten sebanyak 17 orang (57%), Cukup Kompeten 8 orang (26 %), kompeten 5 orang (17%), dan Sangat kompeten tidak ada (0 %). Dari nilai ideal 100, didapat nilai perolehan rata-rata hanya 69,33 yaitu Tidak Kompeten. Pada siklus 2 nilai rata-rata hasil belajar ilmu statika dan tegangan siswa mengalami peningkat menjadi 80,83 dengan keterangan siswa tidak kompeten 2 orang (7%), cukup kompeten sebanyak 12 orang (40%), kompeten 14 orang (46 %), dan sangat kompeten 2 orang (7%). Dari nilai ideal 100, nilai perolehan rata-rata hanya 80,83 yaitu tergolong dalam kategori kompeten. Dari data-data hasil penelitian yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah.