Nababan, Lusi Elprida Yanti (2014) ANALISIS DESAIN GEOMETRIK JALAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL (TIKUNGAN) DENGAN METODE BINA MARGA DAN AASHTO (STUDI LITERATUR). Diploma thesis, UNIMED.
1. Cover TA.pdf - Published Version
Download (327kB) | Preview
2. Lembar Pengesahan.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
3. Abstrak.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
4. Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
5. Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (815kB) | Preview
6. Daftar Tabel.pdf - Published Version
Download (369kB) | Preview
7. Daftar Gambar.pdf - Published Version
Download (527kB) | Preview
8. Daftar Notasi.pdf - Published Version
Download (465kB) | Preview
9. BAB I.pdf - Published Version
Download (2MB) | Preview
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (171kB) | Preview
Abstract
Desain geometrik jalan dititik beratkan pada bentuk fisik jalan, sehingga memenuhi syarat aman dan nyaman bagi pengguna jalan yang akan meminimalisir tingkat kecelakaan lalu lintas oleh faktor jalan. Untuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus ditetapkan sedemikian rupa sehigga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya, sebab tujuan akhir dari perencanaan ini adalah menghasilkan infrastruktur yang aman, efisien pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan. Dasar – dasar dalam perencanaan geometrik jalan diantaranya adalah sifat gerakan dan ukuran kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan kendaraan, karakterisitik arus lalu lintas. Alinyemen horizontal merupakan serangkaian garis lurus yang dihubungkan dengan lengkung peralihan atau dengan lengkung melingkar. Lengkung peralihan merupakan lengkung untuk tempat peralihan penampang melintang dari jalan lurus ke jalan dengan superelevasi. Lengkung peralihan ini sangat dipengaruhi oleh sifat pengemudi, kecepatan kendaraan, radius lengkung dan superelevasi jalan. Panjang lengkung peralihan menurut Metode Bina Marga diperhitungkan sepanjang mulai dari penampang melintang sampai penampang melintang dengan kemiringan superelevasi, dan menurut Metode AASTO panjang lengkung peralihan dari penampang melintang yang sudah mengalami kemiringan sebesar superelevasi. Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan pada saat berjalan melalui tikungan pada kecepatan rencana. Bentuk- bentuk lengkung horizontal yaitu : Lengkung busur lingkaran sederhana (Full Circle), Lengkung busur lingkaran dengan lengkung peralihan (Spiral-Circle-Spiral), dan Lengkung peralihan (Spiral-Spiral). Pada aplikasi perencanaan untuk lengkung busur lingkaran sederhana diperoleh hasil dengan V = 80 km/jam, lebar jalan = 6,0 untuk dua jalur, =10, Rc=819 m, en=2%, e=4,4%, TC = 71,653m, Ec = 3,128m, Lc = 142,915 m, Ls = 70, dan untuk jarak pandang, hasil untuk jarak henti (Jht) = 55,6 dan jarak meng-rem = 127,5. Hasil pembahasan dengan nilai jari-jari lengkung yang berbeda diperoleh hasil hitungan untuk lengkung busur lingkaran sederhana dengan V = 60 km/jam, lebar jalan = 2x3,75 m, =10, Rc = 955 m, en=2%,e =2,3%, TC = 83,55m, Ec =3,647 m, Lc =166,64 m, Ls = 50, dan untuk jarak pandang, hasil untuk jarak henti (Jht) = 41,7 dan jarak meng-rem = 181,4.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | 625.7 Nab a |
Keywords: | Geometrik Jalan; Parameter Perencanaan; Desain Alinjemen (Aligment Design); Kendaraan; Lengkung Horizontal |
Subjects: | T Technology > TH Building construction |
Divisions: | Fakultas Teknik > D3 Teknik Sipil |
Depositing User: | Mrs Tessa Simahate |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 27 Sep 2016 04:32 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/19102 |