Adelina, Dwi Rizky (2016) SEJARAH KOTA MAKSUM. Undergraduate thesis, UNIMED.
1.NIM. 3123121009 COVER.pdf - Published Version
Download (81kB) | Preview
2.NIM. 3123121009 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (723kB) | Preview
3.NIM. 3123121009 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (201kB) | Preview
4.NIM. 3123121009 PREFACE.pdf - Published Version
Download (379kB) | Preview
5.NIM. 3123121009 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (191kB) | Preview
6.NIM. 3123121009 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (508kB) | Preview
10.NIM. 3123121009 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (361kB) | Preview
11.NIM. 3123121009 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (312kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana terbentuknya kota
Swapraja Deli di Medan serta aktivitas masyarakatnya dalam bidang sosial,
politik, dan budaya. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian sejarah
dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang dilakukan
adalah penelitian studi lapangan (Field Research) berupa observasi dan
wawancara dengan beberapa narasumber dan dikombinasikan dengan penelitian
studi pustaka (Library research), yaitu dengan mencari informasi dari buku-buku,
dokumen dan koran lama yang relevan dengan sejarah Kota Maksum untuk
dijadikan dasar atau landasan bagi peneliti dalam merekonstruksi sejarah.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Kota Maksum merupakan
kawasan pemukiman bagi rakyat sultan terutama kalangan bangsawan serta
pejabat kesultanan Deli. Kota Maksum menjadi daerah Ibukota sejak berpindah
dari Labuhan karena alasan geografis, politik, serta ekonomi. Maksum artinya
“terpelihara dari dosa”, menggambarkan bahwa kawasan ini merupakan kawasan
suci yang hanya diperuntukkan untuk kaula raja dan tidak dibenarkan orang asing
untuk memiliki tanah atau sekedar berjualan disitu. Sebagian besar masyarakat
Kota Maksum terdiri dari orang-orang dengan status sosial menengah keatas.
Hubungan dengan kolonial Belanda lewat politik kontrak, disamping membatasi
wewenang Sultan, juga telah membawa kemakmuran sehingga mempengaruhi
gaya hidup para bangsawan. Aktivitas budaya di Kota Maksum dapat dilihat dari
upacara-upacara adat di Istana Maimoon. Dalam acara-acara besar ini biasanya
diadakan pula pesta rakyat berupa acara kesenian dan pasar malam. Masyarakat
Kota maksum tunduk kepada undang-undang sultan yang didasarkan pada adat
dan Islam, dengan penegak hukumnya berupa lembaga peradilan dan polisi
swapraja. Kehidupan bangsawan di Kota Maksum berakhir dengan peristiwa
revolusi sosial 1946 dengan menghapuskan unsur-unsur kerajaan dengan cara
yang radikal berupa penjarahan dan pembakaran rumah-rumah bangsawan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2016 SJRH 035 |
Keywords: | Sejarah Kota; Masyarakat; Budaya |
Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > CD Diplomatics. Archives. Seals D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Mr Maknun |
Date Deposited: | 06 Sep 2016 02:37 |
Last Modified: | 06 Sep 2016 02:37 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/18560 |