PELAKSANAAN ADAT PEDALAN MANEH - MANEH PADA MASYARAKAT KARO DI DESA NAMU UKUR SELATAN KEC. SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT

Secara umum adat merupakan suatu wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atasni lai-nilai budaya, nonna, hukum, dan aturan-atuaran yang sa ting bcrkaitanmenjadi suatu system yang hidup ditengah-tengah masyamkat scjak dulu kalahingga saat sekarang.Adat merupakan suatu aturan yang hidup ditengah-tengah masyarakat yang harusdijaga dan dilestarikan .dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai macamadat istiadat, tennasuk juga pada suku Batak Karo di desa Namu Ukur SelatanKecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Salah satu adat yang berlaku di desaini adalah adat pedalan maneh-maneh, yaitu adat yang dilaksakan pada saatscseorang meninggal dunia dan dilakukan umuk membayar utang adat kcpadalcalimbubu dari orang yang meninggal dunia tersebut.Penelitian ini menggunakan metode deskriftif yang bertujuan unruk mcngetahuibagaimana pelaksanaan adat veda/an maneh-maneh di Desa Namu Ukur SelatanKecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Adapun yang mcnjadi populasipenelitian ini adalah scbanyak 150 Kepala Keluarga yang ada di Desa Nrunu UkurSelatan Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat dan pengambilan sampelpenulis gunakan dengan mcngambil 20dari jumlah populasi yakni be~mulah 30kepala keluarga. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random Sampling).Teknik yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data ini adalah denganobservasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.Dari basil penelitian dilapangan dan dari hasil pengolahan data diperoleh hasilbahwa pelaksanaan adat pedalan maneh-maneh di Desa Namu Ukur SelatanKecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat selalu dilaksanakan dengan baikscbagaimana yang telah ada walaupun ada se<!ikit perubahan karena adanyapengaruh agama dan perubahan alat musik dari tradisional menjadi modem tetapitetap tidak mengubah nilai-nilai religius didalamnya.