Nasution, Muhammad Arif (2013) STUDI KERENTANAN LONGSOR DI KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN DELI SERDANG. Undergraduate thesis, UNIMED.
308331045 Cover.pdf - Published Version
Download (53kB) | Preview
308331045 Lembar Pengesahan.pdf - Published Version
Download (252kB) | Preview
308331045 Abstrak.pdf - Published Version
Download (197kB) | Preview
308331045 Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (242kB) | Preview
308331045 Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (89kB) | Preview
308331045 Daftar Tabel.pdf - Published Version
Download (47kB) | Preview
308331045 Daftar Gambar.pdf - Published Version
Download (47kB) | Preview
308331045 Daftar Lampiran.pdf - Published Version
Download (46kB) | Preview
308331045 Bab I.pdf - Published Version
Download (302kB) | Preview
308331045 Bab VI.pdf - Published Version
Download (168kB) | Preview
308331045 Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (130kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Mengetahui tingkat kerentanan longsor lahan pada unit lahan di Kecamatan Bangun purba, (2) Faktor dominan penyebab tingkat kerentanan longsor di Kecamatan Bangun Purba.Penelitian ini di lakukan pada tahun 2012 di Kecamatan bangun Purba Populasi adalah seluruh objek atau sumber data.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten deli Serdang. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Stratified Sampling dengan tingkatan satuan unit lahan(land unit) dan analisis datanya dengan pengharkatan.Yaitu dengan cara mengoverlay peta landform( satuan unit lahan ) dengan peta kemiringan lereng dan peta penggunaan lahan kemudian datanya diolah menggunaan pengharkatan tiap – tiap parameter yang telah dibuat skor dari tiap parameter.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung dan teknik dokumenter.Observasi langsung, yakni pengamatan langsung dengan cara pengamatan, pengukuran, dan pencatatan terhadap data-data yang diperlukan sesuai tujuan penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: tingkat kerentanan longsor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Sangat Berat, Berat dan Sedang. Tingkat kerentanan longsor Sangat Berat terdapat paada satuan medan Denudasional dengan penggunaan lahan pertanian lahan kering, perkebunan, semak/belukar, tanah terbuka, pertanian lahan kering campuran ( D.F.TT.AL ) dengan luas wilayah 7654,663 ha ( 53,7 % ). Tingkat kerentanan longsor sangat berat juga terdapat pada satuan medan Fluvial dengan penggunaan lahanpertanian lahan kering campuran, perkebunan, semak/belukar, permukiman ( F.II.TT.L ) dengan luas wilayah 3309,039 ha ( 23,20 % ). Tingkat kerentanan longsor berat terdapat pada satuan medan dataran Fluvial dengan penggunaan lahan pertanian lahan kering perkeebunan, dan tanah terbuka ( F2.III.M.L ) dengan luas wilayah 1060,493 ( 7,44 % ). Kemudian tingkat kerentan sedang terdapat pada satuan medan Planasi dengan jenis penggunaan lahan perkebunan dan pertanian lahan kering campuran dan memiliki luas wilayah 3160.17856 ha ( 22,16 % ).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 910.598 1 Ari s |
Keywords: | Tanah Longsor; Faktor Pemicu; Reruntuhan Batu |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi |
Depositing User: | Mr Renaldi Syafaruddin Akbar |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 25 Apr 2018 03:59 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17646 |