DAMPAK KONVERSI HUTAN MANGROVE MENJADI KEBUN KELAPA SAWIT TERHADAP LINGKUNGAN DI KECAMATAN BRANDAN BARAT KABUPATEN LANGKAT

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui dampak konversi hutan mangrove menjadi kebun kelapa sawit terhadap kondisil fisik lingkungan dan (2) keadaan sosial ekonomi masyarakat nelayan tradisional di Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat pada bulan Agustus 2012. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh hutan mangrove di Kecamatan Brandan Barat. Adapun sumber informasi dalam penelitian ini adalah 10 % dari jumlah nelayan tradisional yaitu 124 KK. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah komunikasi langsung dan observasi serta dianalisis dengan teknik analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) hutan mangrove yang dikonversi seluas 1794 Ha (87, 80%) dari luas seluruh mangrove 1.936,12 Ha. Kegiatan konversi hutan mangrove dilakukan dengan menutup 13 paluh yang ada di Kecamatan Brandan Barat mengakibatkan banjir saat pasang besar karena air naik ke daerah pemukiman masyarakat, dan mengakibatkan rusaknya habitat binatang di kawasan hutan mangrove.(2) kegiatan konversi hutan mangrove juga berdampak negatif terhadap mata pencaharian masyarakat nelayan yang mana sebelum dilakukan konversi mata pencaharian mereka hanya nelayan, akan tetapi setelah mangrove dikonversi biota laut berkurang sehingga nelayan mencari pekerjaan sampingan seperti menjadi buruh harian,ojek sampan dan ojek kereta. Dengan demikian akan mempengaruhi pendapatan nelayan berkurang hingga Rp.1.000.000 sehingga tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup nelayan