KONFLIK INTERNAL GEREJA HKBP HUTAJULU DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DI DESA HUTAJULU KECAMATAN ONAN GANJANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah Berdirinya Gereja HKBP Hutajulu, Interaksi sosial sebelum terjadinya konflik internal gereja HKBP Hutajulu, Latar belakang terjadinya konflik HKBP Hutajulu, Proses terjadinya konflik HKBP Hutajulu, Interaksi sosial setelah terjadinya konflik internal Gereja HKBP Hutajulu masyarakat desa Hutajulu kecamatan Onan Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan data non statistic, mengungkapkan peristiwa berdasarkan fakta yang ada dilokasi penelitian yaitu Desa Hutajulu Kecamatan Onan Ganjang. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk menjawab penelitian ini, maka penulis menggunakan metode field research (penelitian lapangan) dan Library research (studi pustaka). Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi.Dari hasil penelitian, agama Kristen masuk ke desa Hutajulu dibawa oleh St. Johannes Banjar Nahor, St, Jakkobus Banjar Nahor, dan Raja Ihutan Banjar Nahor. Masuknya agama Kristen memperbaiki interaksi sosial masyarakat desa Hutajulu. Berdirilah gereja pertama di desa Hutajulu yang pertama yaitu HKBP. HKBP Hutajulu pernah mengalami konflik internal pada tahun 1965 yaitu berawal dari pemilihan guru huria. St. M. Banjar Nahor dan St. M. Samosir yang diusulkan menjadi guru huria. Atas alasan masing-masing kedua belah pihak tidak ada yang mengalah dan ingin menjadi guru huria yang menyebabkan terjadinya konflik. Konflik semakin memanas dikalangan masyarakat, hingga terjadi saling mengejek dan menyindir yang menimbulkan perkelahian. Konflik yang terjadi berpengaruh terhadap renggangnya interaksi sosial. Hubungan kekerabatan yang menjadi renggang akibat konflik menimbulkan interaksi sosial juga renggang. Konflik berakhir dengan adanya perjanjian perdamaian pda tahun 1970 oleh seluruh penduduk desa Hutajulu.